jpnn.com, GRESIK - Kasus siswi melahirkan tanpa suami terus berproses dan ditangani kepolisian.
Selain upaya hukum di Polres Gresik, perangkat desa berharap ada proses mediasi untuk mencari solusi atas kasus dugaan pencabulan tersebut.
BACA JUGA: Hamil di Luar Nikah, Polisi Tunggu Tes DNA Pacar Bunga
Bunga dan Saiun Alim dipertemukan. Keduanya diklarifikasi.
"Kami tidak bisa memaksa dia (Saiun Alim, Red) mengaku," ujar Kepala Dusun Irfan.
BACA JUGA: Belum Ada yang Akui Telah Menghamili Bunga
Dalam pengakuannya, Bunga memang menyebut Saiun sebagai ayah bayi laki-laki yang dilahirkannya pada Kamis (4/1).
Gadis 17 tahun dan lelaki berusia 22 tahun itu memang pernah berpacaran. Mulai Maret hingga Mei 2017.
BACA JUGA: Kades Geregatan Tak Ada yang Akui Bayi si Bunga
Namun, Saiun yang berstatus duda satu anak itu bersikeras menolak mengakui bayi tersebut sebagai darah dagingnya.
Pernahkah Pemerintah Desa Wedoroanom memanggil Saiun? Belum. Sejauh ini, pihak desa belum pernah meminta keterangan pemuda bertubuh tinggi kurus itu.
Padahal, kasus melahirkan tanpa suami tersebut bisa menjurus pada pencabulan anak di bawah umur. Saat terjadi persetubuhan, umur Bunga masih 16 tahun.
Irfan menyatakan tetap menunggu sikap pihak Bunga. Termasuk perangkat desa tempat tinggal Bunga. Lebih baik Bunga dan Saiun dipertemukan langsung.
Bila perlu, pengakuan masing-masing dikonfrontasi. "Nanti kan bisa dilihat siapa yang jujur dan bohong," imbuhnya. Kasus bisa cepat klir.
Camat Wringinanom Hari Syawaludin mengatakan tidak ingin mencampuri urusan hukum.
"Urusan hukum biar ditangani yang berwajib," ujarnya.
Dia lebih mendorong perlunya pendampingan untuk pemulihan psikis Bunga. Hari juga berjanji membantu Bunga melanjutkan pendidikannya.
"Kalau mau sekolah lagi, kami fasilitasi. Mungkin di paket C," ujarnya.
Jika Bunga ingin bekerja, kecamatan berupaya membantu. Misalnya, kursus jahit agar Bunga mampu memenuhi kebutuhan bayinya. (mar/c7/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pacar Bunga Tolak Tanggung Jawab, Siap Tes DNA
Redaktur & Reporter : Natalia