jpnn.com, JAKARTA - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di ibu kota pada awal tahun ini cukup tinggi. Tercatat hingga pertengahan Maret ini ada 2.883 kasus DBD yang tersebar di lima wilayah dan satu kabupaten.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, masyarakat masih harus mewaspadai kasus DBD ini. Karena jumlah kasusnya pun tiap bulan terus naik.
BACA JUGA: Karliansyah: Kualitas Udara Jakarta Masih Baik
"Memang masih perlu diwaspadai. Hingga pertengahan Maret ada 2.883 kasus DBD, dua orang meninggal dunia," kata Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (13/3).
Ia mencatat pada Januari ada 989 kasus DBD. Kemudian pada Februari jumlahnya naik menjadi 1.564 kasus. Sementara itu hingga 11 Maret, tercatat ada 330 kasus.
BACA JUGA: So Ji Sub Tampil Cantik demi Fans Jakarta
Dia menambahkan kasus DBD tertinggi terjadi di Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Sementara kasus terendah ada di Kepulauan Seribu. Pihaknya pun terus memantau perkembangan kasus DBD di semua wilayah.
Adapun sebaran penyakit DBD berdasarkan wilayah DKI antara lain, di Jakarta Timur ada 844 kasus dan 2 meninggal dunia. Kemudian di Jakarta Barat 828 kasus, Jakarta Selatan 797 kasus, Jakarta Utara 224 kasus, Jakarta Pusat 168 kasus, dan Kepulauan Seribu 2 kasus.
BACA JUGA: Edukasi Pencegahan Demam Berdarah Harus Masif di Musim Hujan
"Sementara kalau dilihat dari tingkat kecamatan paling tinggi ada di Kalideres, Matraman, Pasar Rebo, Cipayung, dan Cengkareng," ucapnya. (jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Status KLB Demam Berdarah Diperpanjang
Redaktur & Reporter : Adil