jpnn.com, JAKARTA - Integra Indocabinet (WOOD) memang sudah mengantongi dana segar sebesar Rp 325 miliar dari hasil initial public offering (IPO) sejumlah 20 persen.
Namun, hasil itu belum memenuhi kuota. Sebab, sepanjang tahun ini, perusahaan mengalokasikan belanja modal Rp 600 miliar.
BACA JUGA: Izin Penerbitan Obligasi dan Sukuk Hanya 22 Hari
Sedangkan alokasi dana hasil IPO sekitar 90 persen akan dipakai untuk belanja modal.
Tepatnya, untuk menambah gerai ritel dan pengembangan produk baru.
BACA JUGA: Mandiri Bank Pertama Terbitkan Obligasi Tanpa Kupon
Karena itu, perusahaan tengah menimbang opsi pendanaan.
”Kami akan pelajari opsi-opsi lain paling efisien. Salah satunya bisa melalui obligasi,” tutur Direktur Utama Integra Halim Rusli.
BACA JUGA: BTN Terbitkan Obligasi Senilai Rp 5 Triliun
Berdasar rencana, dana capital expenditure tahun ini untuk membangun toko di sejumlah kota besar di Indonesia.
Selain itu, dana juga akan digunakan untuk membangun sebuah warehouse di kawasan Jakarta.
Hal itu penting untuk memenuhi permintaan dalam negeri dan meningkatkan pendapatan.
Saat ini, perusahaan tengah menjajaki kemitraan dengan calon investor dari Singapura berminat prospek bisnis.
Ada sejumlah anchor investor berminat masuk setelah perusahaan melepas 20 persen saham.
Perusahaan resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga perdana Rp 260 per lembar.
Dalam IPO itu, WOOD menjadi emiten ke-550 tercatat di bursa setelah melepas 1,25 miliar lembar saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pupuk Indonesia Terbitkan Obligasi Rp 3,6 Triliun
Redaktur & Reporter : Ragil