Menyambut Hari Natal dan Tahun Baru 2020, kota-kota besar di dunia berlomba-lomba menampilkan hiasan megah dengan lampu-lampu gemerlapan.

Tetapi di kota Melbourne, yang mungkin juga terjadi di beberapa kota lainnya, hiasan yang digunakan hampir sama setiap tahunnya.

BACA JUGA: Letusan Gunung di White Island Tewaskan Warga Australia

Seperti dekorasi bertuliskan "Merry Christmas" di depan stasiun Flinders Street di sisi Elizabeth Street atau di atas gedung kesenian Hammer Hall.

Juga pohon Natal yang digunakan di lapangan pusat kota 'Federation Square', yang semuanya masih terlihat sama, setidaknya sejak lima tahun lalu.

BACA JUGA: Polisi Antisipasi Teroris Saat Perayaan Natal

Kepada ABC Indonesia, Dewan Kota Melbourne mengaku menggunakan dekorasi dan lampu-lampu Natal yang sama hampir setiap tahunnya dengan alasan finansial dan lingkungan.

"Kebanyakan dekorasi dirancang dan dibuat dengan siklus lima tahunan," ujar juru bicara Dewan Kota Melbourne.

BACA JUGA: Polusi Udara di Sydney Makin Memburuk, Tujuh Kali di Atas Tingkat Bahaya

"Sebisa mungkin dekorasi dipakai lagi, didaur ulang, atau disumbangkan." Photo: State Library of Victoria baru saja melakukan renovasi di bagian luar gedung dan lobby dan sudah dibuka menjelang Natal. (Foto: City of Melbourne)

 

Menurut mereka membuat hiasan Natal yang baru tidaklah "berkesinambungan" dan menambah jumlah sampah yang signifikan setiap tahunnya.

Dari sejumlah laporan media lokal di Melbourne, terungkap biaya dekorasi Natal kota Melbourne mencapai AU$ 1,16 juta, atau lebih dari Rp 11 miliar.

Salah satu tujuan dari dekorasi dan hiasan natal di pusat kota adalah untuk "mendukung sektor ritel" dengan harapan akan menarik lebih banyak warga datang ke pusat kota dan berbelanja di akhir tahun.

Namun temuan ABC Indonesia dari laporan anggaran kota Melbourne yang tersedia secara online dan bisa diakses oleh umum, disebutkan alokasi untuk "mengaktifkan" sektor ritel selain untuk pengeluaran dekorasi bernilai AU$ 5,7 juta, atau lebih dari Rp 54 miliar.

Anggaran dekorasi Natal dan program Natal di kota Melbourne menuai beragam reaksi. Photo: Proyeksi cahaya Natal yang dipantulkan ke gedung Town Hall di Swanston Street, Melbourne (Foto: City of Melbourne)

 

Sejumlah warga tetap memuji keindahan lampu-lampu Natal yang ditampilkan di pusat kota, termasuk pertunjukkan cahaya yang dipantulkan ke Gedung Dewan Kota Melbourne dan Perpustakaan Negara Bagian Victoria.

Namun beberapa juga menyampaikan pendapat mereka yang mengatakan Dewan Kota "pelit" karena diganti, dan sebagian merasa ada hal-hal lain yang seharusnya bisa dilakukan oleh Dewan Kota seperti perbaikan jalan.

Meski menggunakan dekorasi Natal yang sama selama bertahun-tahun, Dewan Kota Melbourne mengaku lokasi dekorasi Natal setiap tahunnya berpindah tempat agar program Natal bisa menjangkau daerah-daerah lain di luar pusat kota.

Warga juga bisa mendapat hiburan dan aktivitas Natal gratis, seperti kelas memasak hidangan Natal sampai 'silence disco' dan 'pop-up market' di gang-gang yang ada di pusat kota Melbourne.

Simak cerita-cerita unik dan menarik seputar perayaan Natal dan Tahun Baru di Australia hanya di ABC Indonesia.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Australia Tony Haritos Diklaim Lolos dari Kasus Narkoba di Indonesia

Berita Terkait