Sudah Resmi Dibubarkan, HTI Akan Terus Berkegiatan

Kamis, 20 Juli 2017 – 12:47 WIB
Juru Bicara DPP HTI Muhammad Ismail Yusanto dalam konferensi pers di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (9/5). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) akan terus melanjutkan aktivitasnya meski pemerintah sudah membubarkan organisasi kemasyarakatan (ormas) pengusung khilafah itu. Juru Bicara HTI Ismail Ismail Yusanto menyatakan, organisasinya akan terus melakukan aktivitas berdakwah.

Ismail mengatakan, dakwah merupakan jalan perjuangan. "Dakwah jalan terus pada prinsipnya," ujar Ismail saat dikonfirmasi, Kamis (20/7).

BACA JUGA: Kapolri Ancam HTI Jika Masih Nekat Gelar Aksi

Lebih lanjut Ismail mengatakan, sangat aneh jika gerakan dakwah dilarang. Padahal, dakwah bertujuan baik.

Selain itu, katanya, HTI sudah getol berdakwah sejak era 1980-an ketika menyuarakan penggunaan jilbab. Sedangkan kini HTI fokus memperjuangkan menghilangkan riba dari sistem kredit Indonesia.

BACA JUGA: HTI Jabar: Siapa pun Tak Bisa Menghentikan Kami!

"Ini kan cita-cita dakwah berlandaskan syariat Islam, seperti punya cita-cita semua bank berlandaskan pada syariat Islam," katanya.

Kendati demikian ungkap Ismail, HTI sadar dalam berjuang lewat jalan dakwah akan banyak pihak-pihak yang tidak senang ataupun setuju. Oleh karena itu dia mengaku wajar ada pihak yang merasa terganggu dengan perjuangan dakwah HTI.

BACA JUGA: HTI Sukabumi Akan Terus Berdakwah

"Ini adalah risiko dari perjuangan dakwah di dalam sistem sekulet dengan rezim yang diktator," ungkapnya.

Ismail menambahkan, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas yang diikuti pembubaran HTI mencerminkan watak pemerintaan saat ini. Menurutnya, pemerintahan era Presiden Joko Widodo memang otoriter.

"Kalau kemarin orang masih ragu lahir diktator. Saya kira semua sudah menyaksikan diktator sudah lahir di bawah Presiden Jokowi," pungkasnya.(cr2/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Ukuran Pancasilais Sangat Subjektif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler