Sudah Rp 314 M untuk Hambalang

Rabu, 27 Juli 2011 – 09:08 WIB

PROYEK lanjutan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional atau yang lebih dikenal sebagai proyek Hambalang, ternyata, memang layak untuk dipertanyakanTerutama soal anggarannya

BACA JUGA: KPK dan Kejaksaan Siap Keroyok Hambalang

Benarkah proyek tersebut sarat kongkalikong berbau kolusi dan korupsi seperti yang pernah disebut M
Nazaruddin, mantan bendahara umum DPP Partai Demokrat yang menjadi tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games.

Soal anggaran untuk proyek Hambalang, memang banyak versi yang menyebut angkanya

BACA JUGA: Pemerintah Jemput Nazarudin Selasa Malam

Ada yang menyebut kisaran Rp 1,2 triliun, Rp 1,52 triliun, bahkan Rp 1,7 triliun
"Angka-angka itu tidak valid

BACA JUGA: JK: Kualitas Dokter Indonesia Tertinggal

Yang benar, sampai proyek itu selesai, diperkirakan anggarannya Rp 1,175 triliun," kata Pelaksana Harian (Plh) Sesmenpora Djoko Pekik Irianto saat ditemui di Kantor Kemenpora, kawasan Senayan, Jakarta, kemarin (26/7)

Djoko menjelaskan, jumlah tersebut (Rp 1,175 triliun) berdasar persetujuan kontrak tahun jamak yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Desember 2010Meski tergolong besar, lanjut dia, dana tersebut tidak turun langsung seluruhnyaSebab, proyek Hambalang itu adalah proyek multiyears yang dipastikan membutuhkan waktu tiga tahun.  Karena itu, anggaran yang dialokasikan diambil dari anggaran negara pada 2010, 2011, dan 2012Dengan kata lain, jumlah Rp 1,175 triliun dicairkan dalam waktu tiga tahun, bergantung kebutuhan.

Sayang, saat ditanya secara detail tentang perincian anggaran yang diajukan mulai 2010 hingga 2011, Djoko menyatakan tidak tahuAlasannya, saat itu yang menangani urusan tersebut adalah Sesmenpora lama, yakni Wafid Muharam yang saat ini ditahan setelah menjadi tersangka kasus suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games

Djoko memastikan bahwa anggaran 2010 didapat dari APBNPSedangkan jatah 2011 diambilkan dari APBNBegitu juga anggaran 2012, menurut rencana diambilkan dari APBNSoal pengajuan anggaran pertama pada 2010, Jawa Pos berhasil menelusuri bahwa dana awal yang diajukan oleh Kemenpora saat itu Rp 625 miliarJumlah tersebut diajukan pada APBNP, tetapi hanya disetujui Rp 275 miliar. 

Selanjutnya, terang Djoko, untuk 2011 Kemenpora kembali mengajukan anggaran dengan jumlah yang tidak berbeda jauh dengan yang diajukan pada 2010, sekitar Rp 600 miliarNamun, jumlah yang direalisasikan pada APBN 2011 pun hanya Rp 400,039 miliar

Hal itu tak dibantah oleh Djoko"Jadi, sampai 2011 dana yang telah didapat Kemenpora Rp 675,039 miliarTapi, itu belum seluruhnya terserap atau sudah dicairkan untuk digunakan," terang pria bergelar profesor tersebut.

Nah, untuk anggaran yang sudah dicairkan mulai 2010 sampai pertengahan 2011, jumlahnya tak sampai separo dari anggaran yang telah disetujui itu (Rp 675,039 miliar)Total sampai saat ini yang sudah digunakan baru sekitar Rp 314 miliar.Perinciannya, pada 2010, dari total Rp 275 miliar yang diterima, sudah digunakan Rp 254 miliarSisanya, Rp 21 miliar, tidak bisa digunakanSebab, waktu pencairannya tidak mencukupi

"Sebenarnya, itu disetujui untuk dicairkan semuaCuma, karena waktu kepastian anggaran yang mepet (baru dipastikan mendapat Rp 275 miliar pada 6 Desember, Red), hanya Rp 254 miliar yang bisa digunakanSisanya, Rp 21 miliar, dimasukkan ke anggaran tahun lain," paparnya

Lalu, sampai semester pertama 2011, anggaran yang telah digunakan, menurut Djoko, baru 15 persen atau sekitar Rp 60 miliarJumlah itu cukup jauh dari total anggaran 2011 yang diterima, yakni Rp 400,039 miliar.

Minimnya penyerapan dari pihak kontraktor tersebut cukup disayangkan oleh DjokoDia khawatir, jika tak kunjung digunakan, anggaran 2011 akan ngendon, sama dengan anggaran 2010Jika demikian, anggaran tidak terserap seluruhnya dan pencairan sisanya dialihkan pada 2012.  Padahal, Djoko mengharapkan anggaran tersebut cepat digunakan sehingga target penyelesaian asrama atlet dan gedung sekolah itu segera terealisasi

"Targetnya, 85 persen bangunan yang berupa gedung sudah selesai pada 2011Jadi, pada 2012 tinggal menyelesaikan beberapa sarana olahraga dan melakukan finishing untuk gedung-gedung itu," tutur alumnus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut.

Dengan perincian itu, dia optimistis bahwa proyek yang nanti lebih bagus daripada Ragunan tersebut tidak terkendala anggaranSebab, sejauh ini pencairan tidak pernah bermasalah dan sesuai dengan harapanSelain itu, jaminan untuk penyelesaian sudah aman karena ada penandatanganan kontrak keuangan jangka panjang.

Dengan begitu, pada anggaran 2012 Kemenpora akan menerima sisa penyelesaian proyek Hambalang Rp 499,961 miliarJumlah itu dihitung berdasar anggaran total (Rp 1,175 triliun) dikurangi anggaran yang pencairannya telah disetujui (Rp 675,039 miliar)Namun, karena anggaran pada 2010 tidak terserap seluruhnya, sisa Rp 21 miliar itu dimasukkan pada anggaran 2012Jadi, total dana yang bakal diterima Kemenpora pada 2012 Rp 520,961 miliar.

Di sisi lain, apabila melihat jalannya pembangunan dan persentase penyelesaian proyek, pantas saja muncul dugaan di masyarakat tentang adanya dana yang mengalir secara tidak wajarSebab, meski proyek pembangunan di lapangan sudah menyerap dana ratusan miliar, yakni Rp 254 miliar untuk 2010 dan Rp 60 miliar untuk 2011 (total Rp 314 miliar), ternyata berdasar pengamatan Jawa Pos di lokasi, progres pembangunan proyek itu belum sampai 10 persen.

Dari total 25 gedung utama yang direncanakan dibangun dalam area proyek tersebut, baru ada satu bangunan yang sudah berdiriYakni, masjidUntuk pembangunan gedung-gedung lain, baru terlihat pemasangan tiang pancang dan penyempurnaan fondasi(aam/kuh/c11/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Minta Mantan Anak Buah Ical Dihukum 6 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler