Sudah Saatnya Produk Herbal Nasional Mendunia

Kamis, 22 Desember 2016 – 03:23 WIB
Irwan Hidayat. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Sido Muncul berencana menggarap pasar ekspor dengan lebih serius.

Saat ini, volume ekspor Sido Muncul baru mencapai 3-4 persen terhadap total penjualan perseroan.

BACA JUGA: Libur Natal dan Tahun Baru, BNI Siapkan Rp 11 Triliun

Tahun depan, perseroan menaikkan volume ekspor menjadi sepuluh persen dari total penjualan Sido Muncul.

Pasar ekspor yang disasar Sido Muncul adalah Timur Tengah, Malaysia, Filipina, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Australia, serta negara Eropa dan Amerika.

BACA JUGA: Kemenperin Dorong Pelaku Industri Perkuat Basis Produk Nasional

Direktur PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat menjelaskan, bila produk perseroan mampu menembus pasar negara mainstream seperti Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Korea, dan Australia, lebih mudah bagi pihaknya menguasai pasar herbal global.

’’Sudah saatnya produk herbal nasional mendunia,’’ katanya.

BACA JUGA: Tingkatkan Layanan, BKPM Buru Investasi Rp 860 Triliun

Sampai kuartal ketiga tahun ini, Sido Muncul tumbuh sekitar 4,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, penjualan Jamu Iboe pun mampu naik 10-15 persen pada 2016. Angka tersebut naik di atas pertumbuhan industri jamu nasional pada angka 7-8 persen.

Total omzet industri jamu di Indonesia berada di angka Rp 17 triliun pada 2015. Tahun ini, omzet diperkirakan bisa menjadi Rp 18 triliun.

Sayang, sepuluh persen dari angka itu dikuasai jamu ilegal.

’’Sebenarnya hal tersebut cukup mengkhawatirkan karena jamu ilegal itu campuran obat-obatan yang cukup berbahaya,’’ imbuh Product Group Manager Jamu Iboe Perry Anglishartono. (vir/c22/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin BPP Akan Terbentuk di Era Menkeu SMI? Simak Dulu Analisis Bang Noorsy


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler