KUNINGAN- Perbaikan jalan di Kabupaten Kuningan selama ini lebih terfokus ke wilayah perkotaanIni bisa dibuktikan, apabila jalan di perkotaan sedikit mengalami kerusakan langsung diperbaiki, tapi giliran di pelosok dibiarkan bertahun-tahun.
Salah satu jalan di pedesan yang dibiarkan rusak adalah Jl Desa Rambatan-Cibinuang. Kondisi jalan yang panjangnya kurang lebih 5 KM ini sudah dibiarkan selama tujuh tahun
BACA JUGA: Mediasi Buntu, Gugatan Tetap Berjalan
Padahal dari pihak Desa Rambatan sudah mengajukan agar diperbaikiBACA JUGA: Jamsostek Dianggap Tidak Tepat Sasaran
“Saya juga heran sudah beberapa kali proposal diajukan namun tidak ada jawaban,” tutur Kades Rambatan, Rudiana, kemarin.Rudiana yang didampingi Sekdes Mulyadi mengatakan, seingatnya kondisinya jalan rusak ini sudah terjadi sebelum menjabat kades
BACA JUGA: Takbir Iringi Gerhana Bulan Total
Ia sendiri baru bertugas selama 3 tahunDengan kondisi jalan rusak seperti ini, warga Desa Rambatan yang akan menuju Desa Longkewang, Desa Cibinuang dan ke kota terpaksa harus ekstra hati-hatiMalahan tidak sedikit yang terjatuh karena saking buruknya kondisi jalanDitambah lagi kondisi jalan dari Rambatan ke desa tetangga tersebut menanjak dengan tikungan yang sangat curam.“Bayangkan dengan kondisi jalan seperti itu masyarakat dari Rambatan yang menuju ke Kuningan lebih baik berputar arah ke Ciniru meski konsekuensi jarak lebih jauhJalan yang rusak ini merupakan jalan alternatif menuju kota kendati medannya curam,” tuturnya.
Ia sangat berharap pemerintah segera memperbaiki jalan iniMenurutnya, jalan itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat baik Rambatan, Longkewang muapun dari Desa Cibinuang, Kecamatan KuninganSebab, hanya sarana jalan yang selama ini selalu menjadi pemikiran pihak desa.
Samsudin, warga setempat yang sering menggunakan jalan ini untuk menuju ke Kuningan mengatakan, meski taruhannya celaka tidak ada cara lain selain memaksakan jalan iniApabila harus menggunakan Jl Ciniru terlalu lama dan biaya lebih besar“Selain konsekuensinya celaka juga kendaraan cepat rusak terutama laher sering pecahSebagai warga Rambatan saya meminta pemerintah memperhatikan kondisi ini,” ungkapnya.
Menurutnya, jangan setelah ada banyak korban pemerintah baru turun tangan memperbaiki jalanHarus diingat setiap warga baik yang ada di desa maupun di kota mempunyai hak yang sama yakni menikmati fasilitas jalan yang baik karena sama membayar pajak“Saya lihat perbaikan jalan di pedesaan terbilang lambat, berbeda dengan di perkotaan selalu mulus,” ucapnya.
Hasil pengamatan Radar Cirebon (Grup JPNN), kondisi jalan memang memprihantinkanDengan medan menanjak ditambah jalan rusak hingga menyisakan batu koral, membuat pengendara akan berpikir dua kali untuk melewati jalur ituWarga setempat saja lebih memilih berputar arah apalagi warga yang baru berkunjung ke Rambataan.
Dari informasi sejak jalan rusak arus lalulintas terbilang sepiPadahal ketika mulus jalan ini merupakan jalan alternatif ke pusat kota yang sering digunakanTernyata bukan hanya jalan Rambatana rusak, dari ibu kota Kecamatan Ciniru hingga Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi, pun kondisinya sama rusakTentu ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah(mus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Berdandan, Bapak Sibuk Masak
Redaktur : Tim Redaksi