Sudah Terima BSU Ketenagakerjaan Masih Juga Ambil Bantuan Kemenag untuk Guru Honorer, Kebangetan!

Minggu, 02 Januari 2022 – 23:25 WIB
Direktur GTK Madrasah Kemenag Muhammad Zain. Foto: Humas Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama mengambil tindakan tegas terhadap sejumlah guru honorer madrasah dan pendidikan agama Islam (PAI).

Mereka diminta mengembalikan bantuan subsidi upah (BSU) yang diterima dari Kementerian Agama.

BACA JUGA: Kabar Gembira! Kemnaker Perluas Penerima BSU Hingga 1,7 Juta Pekerja

Hal ini didasarkan atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk tahun anggaran 2020.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain mengungkapkan keharusan mengembalikan disebabkan karena sejumlah guru itu ternyata telah mendapat bantuan sejenis lainnya, termasuk bantuan prakerja/BPJS Ketenagakerjaan.

BACA JUGA: Kemnaker Berbagi Kabar Baik soal BSU, Alhamdulillah

Padahal, ada ketentuan setiap guru tidak bisa menerima bantuan sejenis.

"BPK yang meminta agar yang double dikembalikan ke kas negara," kata Zain dalam keterangan resminya, Minggu (2/1).

BACA JUGA: Menaker Ida Bergerak ke Bali untuk Temui Pekerja Penerima BSU, Alhamdulillah

Dia menjelaskan setiap guru penerima bantuan sudah menandatangani surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) bahwa mereka bukan penerima atau belum menerima bantuan program kerja atau BSU lainnya.

Zain menjelaskan, pihaknya sudah sejak awal berusaha mengantisipasi dan meminimalisir potensi terjadinya guru menerima lebih satu kali bantuan (ganda).

Setidaknya, ada tiga upaya yang sudah dilakukan.

Pertama, melakukan verifikasi dan validasi data untuk memastikan para guru memang berhak menerima BSU dari Kementerian Agama.

Kedua, menyerahkan data yang telah diverifikasi dan validasi kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk kembali dilakukan validasi data.

Validasi kedua ini dilakukan untuk memastikan agar tidak ada double data untuk penerima BSU.

"Hasil verifikasi dan validasi dari BPJPS inilah yang kemudian di-SK kan sebagai yang berhak menerima bantuan," jelas M Zain.

Meski proses verifikasi dan validasi sudah dilakukan dua kali, lanjut Zain, pihaknya menyiapkan upaya ketiga. Upaya tersebut adalah menerbitkan SPTJM.

Setiap penerima bantuan sudah menandatangani SPTJM di atas materai yang menyatakan bukan penerima bantuan program kerja atau BSU lainnya.

"Jika ternyata sudah menerima, berarti akan dikembalikan. Jadi tidak double atau ganda," ucapnya.

Zain menambahkan ada tahap lanjutan yang akan dilakukan dalam proses pengembalian ini.

Pihaknya sudah menerbitkan surat ke Kanwil Kemenag Provinsi untuk melalukan proses sosialisasi dan tindak lanjut.

Dia optmistis setelah ada proses sosialisasi, para guru akan memahami dan menindaklanjuti. (esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler