jpnn.com - CILACAP – Mustongifah, perempuan warga Desa Dondongan, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, tewas tertabrak kereta api di jalur Lebeng-Maos kilometer 308+2, Senin (30/5).
Muncul dugaan, dia mengalami depresi karena sudah bertunangan namun batal menikah.
BACA JUGA: Uhuyyy..Surabaya Makin Dicinta Prancis
Kapolsek Jeruklegi AKP Sugeng Hartono menjelaskan, pihaknya sudah minta keterangan Yamidin, masinis kereta api Kutojaya Selatan dengan nomor lokomotif 203 jurusan Kutoarjo-Kiara Condong.
Berdasar keterangan masinis, kecelakaan terjadi sekira Pukul 11.15 WIB. Awalnya masinis melihat perempuan berada di tengah rel kereta api yang lokasinya berada di Desa Sumingkir, Kecamatan Jeruklegi.
BACA JUGA: Besok, Masjid Moeldoko Bakal Diresmikan
“Dia langsung memberikan peringatan dengan membunyikan klakson. Akan tetapi korban tetap berdiri di tengah rel kereta api," ujarnya.
Karena jarak yang sudah tidak memungkinkan untuk mengerem, sampai akhirnya kejadian naas tersebut tidak terhindarkan. Kereta api yang dikemudikan Yamidin pun seketika menabrak hingga membuat kondisi tubuh korban sangat mengenaskan.
BACA JUGA: Cinta Tak Direstui Bukan Dukun Lagi Bertindak, Tapi Begini Sekarang
Kemudian Yamidin melaporkan kejadian tersebut ke Stasiun Kereta Jeruklegi. Selanjutnya, ia bersama enam personil Polsek Jeruklegi, petugas kereta api dan dua anggota tim SAR mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) itu.
Dari keterangan yang didapat Sugeng, diketahui korban yang sehari-hari berprofesi sebagai guru ini diduga depresi karena batal menikah. Pasalnya sebelumnya, korban juga sempat melakukan usaha bunuh diri.
"Korban sempat akan menyeburkan diri ke dalam sumur di rumahnnya tetapi ketahuan pihak keluarga dan dapat dicegah," terangnya. (rez/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hmm.. Ada yang Main-Main Harga di Pasar
Redaktur : Tim Redaksi