Sugandi-Sukarso Tak Dibaiat

Kamis, 05 Maret 2009 – 17:16 WIB
Ani Sugandi dan Sukarso Abdullah. Foto: Agus Srimudin/JPNN
JAKARTA - Fajar Taslim, komandan terdakwa teroris 'kelompok Palembang' mengutarakan Ani Sugandi dan Sukarso Abdullah tidak termasuk kedalam tim mereka, yang berencana melakukan amaliah (pembunuhan dan pengeboman) pada sejumlah targetMenurut dia, Sugandi dan Sukarso juga tak pernah ikut dibaiat atau ikut rapat-rapat perencanaan pengeboman.


”Kenapa ustad Ani Sugandi dan Sukarso Abdillah ditangkap

BACA JUGA: Hakim Indonesia Belum Ideal

Mereka tidak pernah dibaiat juga tak pernah ikut rapat-rapat persiapan eksekusi,” cetus Fajar


Ungkapan Fajar itu juga disokong oleh rekan-rekannya, terdakwa Agustiawarman dan Wahyudi

BACA JUGA: Indonesia Bantu Bangun Gaza

Ani ugandi adalah pemilik pondok pesantren di OKI, Sumsel
Ponpes itu tempat Fajar menyembunyikan diri

BACA JUGA: Mendag Optimis Ekspor Stabil

Namun, Fajar menegaskan dia tak bercerita kepada Sugandi bahwa dirinya buronan Singapura dan dikejar polisiBegitu juga dengan Sukarso AbdillahSukarso perannya hanya membuatkan makanan dan air minum untuk Fajar dan ustad Abum, buron kasus Ambon


“Kalau ustad Ani Sugandi ditangkap, kenapa tidak ditangkap pula orang-orang yang membantu saya membuat KTP di 14 tempatSaya tanya kenapa tidak ditangkap mereka-mereka itu, kenapa hanya ustad Ani Sugandi yang pemilik Pondok Pesantren, jangan buat kesan (jelek) Islam dan Ponpes,” tudingnyaHakim Sunarto hanya menanggapi bahwa pernyataan Fajar penilaian pribadi.


Wahyudi menambahkan, rencana pembunuhan Dago Simamora, dua terdakwa Ani Sugandi dan Sukarso Abdullah juga tak dilibatkan“Saya yang merancang bomMereka tak ada terlibat,” tukasnya.


Fajar minta majelis tidak menyamakan Ani Sugandi dan Sukarso Abdullah menjadi bagian dari merekaSoalnya, kata Fajar, Ani Sugandi dan Sukarso tidak pernah dibaiat juga tidak ikut dalam rapat-rapat perencanaan amaliah


Menurut pria yang juga memiliki nama Zaid alias Omar alias ustad Alim itu, tujuh rekannya yang menjadi terdakwa yang memiliki peran; ialah Abdurrohman Taib alias Musa alias Kosim alias Ivan (amir/pimpinan), Ki Agus Muhammad Toni (eksekutor), Sugiarto alias Sugicheng (perakit), Agustiawarman alias Buchori alias Junaedi (joki), Heri Purwanto alias Abu Hurairo alias Heri, Ali Mashudi alias Zuber, Wahyudi alias Yudi alias Piyo (pensurvey lokasi target)Dari sepuluh terdakwa itu, hanya dua yang menjadi anggota Fakta (forum anti pemurtadan), yaitu Abdurahman Taib dan Agustiawarman.(gus/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Depdag Sempurnakan Sistem Ekspor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler