Sugeng Suharto Ragukan Totalitas Demokrat Mendukung Prabowo, Analisisnya Menarik

Kamis, 28 September 2023 – 21:03 WIB
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bakal capres 2024 Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Foto: dokumentasi Partai Demokrat

jpnn.com, BENGKULU - Pengamat politik Universitas Bengkulu Sugeng Suharto meragukan totalitas P?a?rtai Demokrat (PD) mendukung bakal Capres 2024 Prabowo Subianto.

Sugeng menyebut Demokrat belum tentu maksimal mendukung dan memenangkan Prabowo di Pilpres 2024 ketika Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak dipilih sebagai calon wakil presiden.

BACA JUGA: Hoaks, MAKI Tuding Prabowo Beri Uang ke Effendi Simbolon

Menurut dia, bergabungnya Demokrat tentu menambah kuat peta dukungan untuk Prabowo. Namun, dia melihat dukungan PD itu dengan catatan tidak tertulis mengusulkan AHY menjadi pasangan wakil presiden.

"Saya kira itu politik besarnya seperti itu, cuma, kan tidak tertulis secara administratif," kata Sugeng Suharto di Bengkulu, Kamis (28/9).

BACA JUGA: Viral Korban Begal Dipalak Oknum Polisi, Kombes Budi Bereaksi

Sugeng menuturkan bahwa ketika AHY tidak dipilih Prabowo sebagai pasangan cawapres untuk Pemilihan Presiden 2024, hal tersebut bisa menjadi permasalahan.

Persoalannya, kata dia, apakah mesin pemenangan pemilu Demokrat akan bekerja maksimal untuk Prabowo atau hanya akan fokus pada Pemilu Legislatif 2024 saja.

BACA JUGA: Cara Kaesang Berpidato Lebih Menarik dari Gaya Bapaknya

"Sebenarnya Demokrat mau ke Prabowo ada pesan sponsor di balik itu, supaya AHY jadi wakil, tetapi ketika tidak apakah akan tetap maksimal dan tulus mendukung Prabowo," ujarnya.

Dia mengatakan Partai Demokrat memang telah mendeklarasikan diri mendukung Prabowo dan dukungan itu akan tetap diberikan hingga pemilihan nanti.

Dengan demikian, masyarakat pemilih Demokrat melihat parpolnya mendukung Prabowo.

"Namun, bagi para elite di Demokrat apakah akan betul-betul mendukung (ketika tidak dapat kursi cawapres), akhirnya mungkin hanya jadi pendukung pasif saja," ucap Sugeng.

Sementara itu, pengamat politik Panji Suminar menilai Partai Demokrat terlalu reaktif saat menghadapi dinamika pilpres yang terjadi dalam koalisi pendukung Anies Baswedan beberapa waktu lalu.

"Demokrat terlalu reaktif, sedangkan dalam politik itu tidak ada hitam atau putih, wilayahnya di abu-abu. Saya menilai ini jadi kerugian bagi Demokrat," kata dia.

Sikap Demokrat yang terlalu reaktif menanggapi dinamika politik tentunya membuat parpol yang dipimpin AHY itu tidak mungkin kembali ke dalam barisan koalisi mendukung Anies Baswedan.

Sementara, ketika ikut gerbong yang menduk?ung Prabowo Subianto, Panji penilai Demokrat tidak memiliki posisi tawar yang kuat.

"Akhirnya berada pada posisi sebagai pengikut saja dalam koalisi," ucapnya.(antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler