Sugiyarto, Siti Rodhiyah, dan Miswan Mendadak jadi Miliarder

Kamis, 28 April 2022 – 06:40 WIB
Warga Wadas menerima ganti untung lahan terdampak PSN Bendungan Bener, Purworejo, Rabu (27/4). Foto: Humas Pemprov Jateng

jpnn.com, PURWOREJO - Warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang kena dampak proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener mendadak menjadi miliarder.

Mereka menerima uang ganti untung atas lahannya pada Rabu (27/4).

BACA JUGA: Warga Kampung Miliarder Dikabarkan Jatuh Miskin, Kades Sumurgeneng Bilang Begini

Terdapat 233 warga pemilik luas lahan 296 bidang. Total ganti untung yang dicairkan sekitar Rp 335 miliar.

Seorang warga Wadas, Sugiyarto menerima uang ganti untung sekitar Rp 7 miliar. Dia memiliki lahan terdampak PSN seluas 3.449 meter persegi.

BACA JUGA: Budayawan di Klaten Mendadak jadi Miliarder, Coba Tebak Buat Apa Uangnya

Tanaman seperti pohon durian dan sengon di lahannya juga dihitung sehingga menambah perhitungan ganti untung miliknya.

"Rencana saya mau beli tanah sawit di Kalimantan. Pengin beli mobil juga buat usaha," katanya di Balai Desa Cacaban Kidul, Rabu (27/4), seperti dikutip dari jateng.jpnn.com.

BACA JUGA: Pengamat Sosial Puji Cara Ganjar Hadapi Pedemo Wadas

Sugiarto menyebut pembayaran tanah itu sangat menguntungkan. Menurutnya, jika tidak dibeli pemerintah tanah miliknya hanya laku dijual murah.

"Ya, rezeki kayak begini. Senang banget. Kalau tanah dijual paling berapa. Ini tiba-tiba sampai untung sekian. Enggak rugilah," kata Sugiyarto.

Siti Rodhiyah, juga warga Wadas, mengaku menerima uang ganti sebesar Rp 2 miliar. Dia sangat bersyukur.

"Rencana mau beli sawah. Sudah ada yang menawarkan. Cuma saya belum mau karena saat itu belum ada uang," kata Rodhiyah.

Selain warga Wadas, ada sejumlah penduduk Desa Cacaban Kidul yang memiliki lahan di Wadas. Satu di antaranya Miswan yang memiliki tanah lebih dari 5.000 meter persegi.

Miswan menerima uang lebih dari Rp 8 miliar.

"Dapat Rp 8 miliar buat ganti tanah. Senang. Luas lahan yang kena sekitar 5.000 meter persegi dengan dominan tanam tumbuh, seperti durian, karet, mahoni," kata Miswan.

Dia berencana menggunakan uang itu untuk membeli lahan sawit atau kebun karet, menambah usaha produktif keluarga.

Namun, prioritas keluarga Miswan kini ialah naik haji. "Belum ada keinginan beli mobil. Untuk (biaya) naik haji," ujar Kutsiyah, anak Miswan.

Kepala BPN Purworejo Andri Kristanto mengimbau warga yang menerima ganti untung dari proyek Bendungan Bener mempergunakan uang tersebut sebaik-baiknya.

"Kalau untuk modal usaha, memperlebar usaha, silakan. Mungkin mau mencari tanah pengganti, silakan. Jangan menghambur-hamburkan. Jangan sampai kejadian di daerah lain terjadi di Kabupaten Purworejo," katanya. (mar4/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler