JAKARTA - Pimpinan kuasa hukum Nazaruddin, O.CKaligis (OCK), tidak ingin tim srikandinya dipandang sebelah mata
BACA JUGA: Aset Tommy Kembali Dibekukan
Pengacara senior itu pun memberikan kepercayaan selebar-lebarnya kepada tiga perempuan cantik tersebut untuk menangani kasus besar, termasuk kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011.OCK juga berani memberikan kesempatan kepada trio pengacara itu untuk tampil ke publik bukan karena modal paras, tapi justru karena mereka pintar
BACA JUGA: Sibuk, Tetap Berikan ASI Eksklusif
Dia adalah Haghia Sophia LubisMemang, selama ini, perempuan yang menggeluti international finance, professional responsibility, dan international law saat menempuh ilmu di Harvard itu jarang tampil di media
BACA JUGA: Belanja Pegawai Kecil, Pemda Boleh Terima CPNS
"Saya memang banyak di belakang layar," ucap Haghia lalu meringisYang dimaksud banyak di belakang layar, selama ini dirinya sering berkecimpung dalam menangani masalah hukum di perusahaan-perusahaanDia jarang beperkara untuk kasus-kasus pidanaPerempuan yang bergabung di kantor pengacara OCK sejak 2004 itu juga dipercaya bosnya untuk menangani kasus-kasus perusahaan ketika beperkara di luar negeri"Pokoknya, urusan-urusan kantor di luar negeri banyak yang dilimpahkan ke saya," ucapnya
Begitu pula dengan perkara NazaruddinTersangka kasus suap wisma atlet SEA Games 2011 tersebut memang beberapa kali melarikan diri ke sejumlah negara hingga akhirnya ditangkap di Kolombia (7/8).
Nah, saat Nazaruddin berada di luar negeri itulah Haghia banyak bekerjaDia mendapat tugas untuk terus berkoordinasi dengan pengacara di SingapuraSelain itu, Haghia lebih banyak mengurusi surat-menyuratApalagi, saat berada di Kolombia, dia terus berkoordinasi dengan instansi-instansi di sana"Tapi, ingat, saya dan kantor bukan yang mendalangi Nazaruddin untuk bersembunyi di luar negeri lho ya," tegasnya lantas tertawa.
Kepercayaan OCK untuk memberikan tugas yang berhubungan dengan dunia internasional bukan tanpa alasanBeberapa prestasi berhasil ditorehkan HaghiaDengan lancar dia menyebutkan bahwa dirinya pernah meraih Most Outstanding Oralist dalam ajang the Asia Cup International Law Moot Court Competition, Tokyo, Jepang
Dia juga meraih peringkat ke-20 dalam ajang The Philip CJessup International Law Moot Court Competition, Washington DC, AS, pada tahun yang sama"Jadi, saya memang sejak dulu banyak berkecimpung di dunia internasional," imbuhnya.
Bukan hanya Haghia, Aldila Warganda dan Dea Tunggaesti juga tak bisa dipandang remehDua-duanya juga pengacara muda cantik yang moncerBuktinya, meski sangat muda, mereka juga dipercaya untuk menangani kasus-kasus besar"Nazaruddin memang salah satu kasus besar yang kami tangani," kata Aldila menyahut
Dia menceritakan, dalam kasus yang membelit mantan bendahara umum Partai Demokrat itu, dirinya dan rekan-rekan memang dipercaya penuh untuk menanganiBahkan, mereka diperbolehkan bercuap-cuap di media massa"Kan nggak gampang ngomong di media," ujar perempuan yang akrab disapa Dila itu.
Karena basis ilmunya adalah kasus-kasus pidana, kebanyakan kasus yang dipegang Dila bukan kasus pidana ecek-ecekSelain Nazaruddin, dia menangani kasus suap BLBI jaksa Urip Tri Gunawan dan Artalita Suryani, kasus Aulia Pohan, Prita Mulyasari, serta kasus salah tangkap Kemat cs dalam rentetan kasus jagal Jombang Ryan.
Setelah berusaha mengingat-ingat, Dila menyebutkan, dirinya sudah menangani lebih dari 120 kasus pidanaDalam menangani berbagai kasus itu, dia menegaskan bukan sekadar pelengkap OCKBosnya itu, lanjut dia, sering memberikan kesempatan untuk banyak bertanya dalam sebuah sidang"Kamu tanya duluNanti kalau ada yang kurang, baru saya nanya," ungkap Dila menirukan OCK.
Nah, karena itu, dia mengaku dirinya dan teman-teman selalu percaya diri untuk menangani kasus-kasus besarBahkan, dia dan teman-temannya menjuluki OCK sebagai pendekar hukum di Indonesia.
Begitu juga dengan DeaSelain kasus Nazaruddin, dia dipercaya menangani kasus Joko Chandra yang terjerat kasus cessie Bank BaliSejak bergabung dikantor OCK, total sudah 70-an kasus perdata dan pidana yang ditangani
Di sisi lain, selain otak yang moncer, mereka menganggap penampilan yang cantik dan prima merupakan hal yang tak kalah pentingMengingat, sebagai pengacara, mereka harus berhubungan dengan banyak orang
Dea menuturkan, dirinya dan teman-teman selalu berupaya menjaga kecantikanBahkan, pergi ke salon bersama-sama merupakan ritual yang biasa dilakukan"Kalau pulang sidang dari pengadilan, saya sama teman-teman suka mampir ke salon," ungkapnya lantas ngakak(kuh/dim/c5/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Boediono di Senen, SBY Pantau Nagrek
Redaktur : Tim Redaksi