Sukses dan Punya Bisnis, 'Talkshow' Masih Prioritas

Sabtu, 14 November 2009 – 06:51 WIB
Tukul Arwana. Foto: Agus Srimudin/JPNN.
Tukul "Reynaldi" Arwana dikontrak kembali menjadi presenter talkshow "Bukan Empat Mata"Sejak memulai debutnya tahun 2006 hingga ulang tahun ketiga acara tersebut 25 Juli 2009 lalu, sudah beberapa kali tayangan "miliknya" itu terancam dihentikan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

BACA JUGA: Hermanto Belum Tahu Kantor, Tugas Pertama Alex Jaga Kantor

Puncaknya pada 4 November 2008 lalu, ketika Tukul menghadirkan sosok Sumanto yang makan kodok hidup-hidup
Tapi nyatanya, ia mampu terus bertahan.

Laporan AGUS SRIMUDIN, Jakarta

"SAYA
sedang belajar bahasa Inggris

BACA JUGA: Bayu Tolak Gaji Dobel, Bambang Enjoy Mobil Lama

Sehari satu kata saja, alhamdulillah, saya dapatkan
Kan banyak permintaan dari luar negeri agar saya menghibur di sana," ungkap Tukul tanpa basa-basi soal kesibukan ekstranya, kepada JPNN, di sela acara Media Gathering "Christmas in Tropics" Singapore Tourism Board (STB), yang dilaksanakan oleh BW Communication di ruang Euphoria, Menara Prima, Jl Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (11/11) lalu.

Di acara itu sendiri, dengan gaya khasnya, Tukul tampil percaya diri

BACA JUGA: Tak Diawasi, Malah jadi Alat Intimidasi Petugas

Sembari menepukkan tangan memanjang ke depan dan gigi dimunculkan, Tukul mampu mengocok perut puluhan wartawan dan peserta gatheringTerlebih saat Tukul yang mengenakan kemeja putih itu bergurau bahwa dirinya adalah cover boy"Memang banyak yang minta saya ke luar negeriYa, sebagai seorang cover boy saya harus mempersiapkan diriTerutama belajar bahasa InggrisKalau saya talkshow di luar negeri, nanti kalian siapkan infusHahaha!" ujarnya.

Tukul mengaku memang pernah diminta tampil oleh mahasiswa Indonesia yang kuliah di Harvard University, AS, juga dari perguruan tinggi di RRC dan AustraliaMakanya, apalagi setelah perpanjangan kontrak sebagai presenter "Bukan Empat Mata" baru-baru ini, Tukul merasa perlu memaksimalkan penampilannya agar orang makin terbahak-bahak"Saya dihina orang dalam talkshow gak masalahYang penting duit masukTapi kalau dihina di luar acara, akan saya tanya dan minta klarifikasi, 'Apa maksudnya kamu ngomong gitu?' Hehe..!" tuturnya pula.

Sambil memegang kumis model lele-nya, Tukul pun mengatakan bahwa perpanjangan kontrak sebagai presenter untuk talkshow, setidaknya membuktikan bahwa acara hiburan tak mesti habis dalam kontrak dua tahunan"Ada anggapan (kalau) kontrak talkshow, melawak, menghibur orang, (biasanya) hanya dua tahunanBerarti dengan kontrak saya diperpanjang, anggapan itu terbantahkanMakanya, ada resepnya agar talkshow selalu menarikAntara lain (dengan) mengganti bintang tamu, ditambah kepiawaian tim kreatif membaca keinginan pemirsa," ungka Tukul.

Tukul bahkan mengaku tak takut disaingkan dengan talkshow Oprah, milik Hollywood"Pertanyaan ini yang saya inginkanMakanya, doakan saja talkshow kita bisa mencapai tiga juta episode dan 80 abad, tetapi tayangannya tetap menarikMaksud saya, hiburan never dieHiburan tidak akan matiYa, di antaranya seperti anda-anda wartawan, juga menarik kan dijadikan narasumberKan belum pernah dibuka di publik, suka-duka pekerjaan wartawanApa pengalaman yang paling menarik menjadi wartawanSuatu saat saya ingin mewawancarai wartawanSiap kan?" ujar Tukul sembari menggoda.

Sebagai seorang pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 46 tahun yang lalu, nama Tukul mulai populer khususnya sejak menjadi model video klip Joshua pada tahun 1997 laluTukul kecil dulunya sempat lama tinggal bersama ayah angkatnya yang bernama Suwandi, seorang tetangga orangtuanya di Jawa Tengah sanaTukul memiliki tiga saudara dari pasangan Abdul Wahid dan almarhumah Sutimah.

Tukul sendiri sudah mulai mengenal dunia lawak sejak kecil, setidaknya dengan mengikuti lomba lawak di kelas VI SD di SemarangLalu, ia pun pernah ikut lomba lawak di Jakarta dan JabodetabekKeterlibatan Tukul dalam dunia lawak berlanjut hingga duduk di bangku SMP, namun harus terhenti ketika orangtua angkatnya jatuh miskinSaat itulah, ketika Tukul yang bersekolah di SMA Ibu Kartini, Semarang, tak bisa lagi membayar SPP, ia pun coba bekerja menjadi sopir angkutan di kotanya.

Pada 1985, Tukul akhirnya hijrah ke JakartaDalam perjalanan itu, pada tahun 1992 dia bertemu dua teman dekat, Joko Dewo dan Tony Rastafara (orang yang menjulukinya "Arwana" sesuai jenis ikan yang langka dan mahal itu, Red), hingga ngekos bersama di kawasan Blok S, Jakarta SelatanLalu di periode 1995-2000, Tukul sempat menjadi penyiar radio Suara Kejayaan, dengan gaji sekitar Rp 75 ribu per bulanPada 1998, Tukul pun lantas bergabung dengan grup lawak SrimulatDari sanalah, karirnya di dunia lawak khususnya, mulai berangsur menunjukkan titik cerah.

Barulah pada 2006, momen menuju puncak karir Tukul hadir, dengan resminya ia dikontrak sebagai presenter "Empat Mata" di Trans7Meski di awal karirnya banyak protes yang datang, termasuk dari putrinya karena Tukul sering "cipika-cipiki" dengan bintang tamu cewek cantik, ia terus mendulang suksesUntungnya, Susiana sang istri, termasuk yang pengertian dengan "tabiat" pekerjaannyaSempat pula merambah layar lebar pada 2008 lalu, Tukul telah bermain dalam film berjudul Otomatis Romantis dan CinlokSingkat cerita cerita, Tukul yang menikahi perempuan berdarah Minang itu, akhirnya memang bisa hidup dalam kemewahan, bersama dua orang anak mereka, Novita Eka Afriana (8) dan Wahyu Jovan Utama (1).

Kini, pemilik nama asli Riyanto - yang ditambahi kata "Tukul" karena sering sakit - itu, bahkan sudah memiliki fans club di bawah nama Tukul "Reynaldi" ArwanaSementara, pada ulang tahun ketiganya, 25 Juli 2009 saja, acara "Empat Mata" yang berubah nama menjadi "Bukan Empat Mata" tercatat sudah mencapai 260 episode selama tayang di Trans7Tukul sendiri, dalam satu-dua jam tampil di televisi, bisa meraup puluhan jutaBayangkan saja duitnya jika dalam seminggu ada lima hari tayang, Senin sampai Jumat.

"Oh, duit udah buanyaak..! Miliarder! Harta udah melimpahCover boyAlhamdulillahHahaha!" respon Tukul dengan gaya 'nyerocos' tak menentu, sembari terbahak.

Belakangan, Tukul yang dulunya pernah bekerja sebagai supir pribadi itu, tak hanya sukses menghibur masyarakat, tapi juga maju berbisnisDi antaranya, dia memiliki rumah kontrakan yang terletak di komplek Jl Sawo Ujung, Cipete, Jakarta SelatanDi sana Tukul memiliki bangunan seluas 150 meter persegi dan 200 meter persegiTarif kontrakan Tukul lumayan mahal, yakni sekitar Rp 1,5 juta perbulanBukan itu saja, Tukul kini juga sudah merambah bisnis kulinerIkan bakar Tukul Arwana - nama usahanya - di Bumi Serpong Damai (BSD), itu tergolong laris-manis.

Namun begitu, meski punya banyak usaha dan kesibukan, mulai dari rumah kontrakan dan tempat makan, termasuk juga wadah pelawak yang diberi nama "Ojo Lali Entertainment", Tukul mengaku masih senantiasa lebih fokus untuk menjadi presenter "Bukan Empat Mata"Adapun untuk usaha lainnya, itu lebih banyak dikerjakan oleh karyawan dan keluargaIstrinya sendiri ikut membantu dalam urusan manajemen.

Sebagai salah seorang tokoh dunia hiburan masa kini, pemilik slogan "wong ndeso" itu juga mengaku menaruh perhatian besar terhadap keadaan bangsaMeski tak terlalu ingin berkomentar soal hebohnya pemberitaan dugaan "kriminalisasi KPK" serta kasus Antasari Azhar, Tukul yang berniat ingin terus "mengocok perut" masyarakat itu khususnya merasa cukup prihatin dengan musim pemadaman listrik bergilir saat ini.

"Kalau listrik mati, kita gak bisa apa-apaMenghibur rakyat gak bisaIni menjadi keprihatinan kita semuaSemoga pemadaman listrik bergilir ini bisa teratasi," ucap sang pelawak pula, kali ini dengan nada serius(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pagi Buyung Yoga, Anis Sempatkan Bertemu Anak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler