SEOUL - Media Korea Selatan memberitakan bahwa Kim Jong-un, putra bungsu pemimpin Korea Utara Kim Jong-il, terpilih diam-diam sebagai anggota majelis tinggi parlemen KorutItu menunjukkan bahwa suksesi kepemimpinan negara komunis itu kian dekat dan nyata.
Nama Jong-un tidak masuk dalam daftar 687 anggota parlemen yang terpilih pada 8 Maret 2009
BACA JUGA: Rombongan DPR Menuju Gaza
Namun koran Dong-A Ilbo, mengutip keterangan sumber dari negara Barat menyatakan bahwa Jong-un terpilih menggunakan nama samaran Kom JongBACA JUGA: Korut Ancam Bakal Menyerang
Sekaligus untuk menandai hari lahir Kim Kong-Il, yakni 16 FebruariKoran Chosun Ilbo Newspaper, yang juga mengutip sumber Barat menulis bahwa nama Jong-Un tidak dipublikasikan dalam daftar nama anggota parlemen, karena Korut ingin menutupi terpilihnya putra kesayangan Kim Jong Il tersebut
BACA JUGA: G-20 Khawatirkan Kenaikan Defisit
Sumber tersebut menambahkan rezim komunis Korut juga sedang membangun sebuah budaya personal untuk memperkenalkan Jong-un kepada rakyatnyaCaranya dengan mengajarkan sebuah lagu berjudul Langkah Kaki kepada murid sekolah dasar
Sementara itu, Tiongkok kembali menunjukkan keberpihakannya terhadap Korea UtaraKemarin (29/6) Beijing marah atas pernyataan Presiden AS Barack Obama yang menuduh Tiongkok menutup mata terhadap tindakan sekutunya, Korut, terkait isu tenggelamnya kapal perang milik Korea Selatan, Cheonan.
"Kami tidak mendukung siapa pun (dalam kasus ini) dan posisi kami adalah mencari jalan terbaikPosisi dan upaya kami dalam isu tersebut sama sekali tidak menoleransi tuduhan apa pun," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Qin Gang saat dimintai komentarnya terkait pernyataan Obama"Kami tidak akan mengambil kebijakan yang justru memanaskan suasana," tandasnya.
Dalam forum KTT G20 di Kanada, akhir pekan lalu, Obama menyatakan, Tiongkok seharusnya tidak menutup mata atas perilaku Pyongyang yang gemar berperangDia sangat jelas mengarahkan pernyataannya itu kepada Presiden Tiongkok Hu Jintao.
Tiongkok, yang berulang kali berargumen bahwa pihaknya ingin menjaga stabilitas dan perdamaian di Semenanjung Korea, tidak ikut mengkritik Korea Utara terkait kasus tenggelamnya kapal Cheonan.
Amerika Serikat dan Seoul berupaya mendorong PBB untuk mengecam Pyongyang atas insiden Cheonan tersebutNamun hingga saat ini Dewan Keamanan PBB belum mengeluarkan kecaman secara formal
Tiongkok, sekutu dekat Korea Utara sekaligus anggota tetap DK PBB, terkesan enggan ikut dalam arus negara-negara yang mendorong agar PBB mengutuk PyonyangTiongkok awalnya menyatakan, masih akan mempelajari bukti-bukti yang ditemukan dalam insiden tersebut
Qin menyatakan Tiongkok mempunyai kepentingan lebih besar untuk mencegah meningkatnya eskalasi keamanan di semenanjung, daripada "negara jauh" lainnya"Tiongkok bertetangga dekat dengan Semenanjung Korea dan dalam isu (Cheonan) ini, perasaan kami pasti berbeda dengan mereka (negara-negara) yang jauh dari wilayah iniKami mempunyai keprihatinan langsung dan lebih serius dalam kasus ini," tambahnya(cak/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NATO Capai Rekor Kematian
Redaktur : Tim Redaksi