Sukuk Ritel Tak Geser Reksadana

Selasa, 10 Maret 2009 – 08:40 WIB
JAKARTA- Penerbitan sukuk ritel (sukri) yang dilakukan beberapa waktu lalu disambut antusias oleh investor portofolio ritelSalah satu instrumen investasi yang diperikirakan akan tergerus adalah reksadana yang sejak krisis performanya belum juga menunjukkan pemulihan.
   
Namun Presdir PT Schroeders Asset Management Michael Tjoajadi menilai bahwa munculnya sukuk ritel hanya menambah alternatif pilihan investasi

BACA JUGA: Minyak Berpotensi Fluktuatif

"Dari hitungan kami, belum ada pergeseran dari nasabah reksadana
Mungkin mereka menambah investasinya dengan masuk ke sukuk ritel iya, tapi tidak ada shifting yang terlihat," ujarnya di Jakarta, Senin (9/3).
  
Michael menilai bahwa pilihan instrumen baru bagi investor merupakan sesuatu yang baik dan tidak perlu dipertentangkan dengan instrumen investasi yang telah lebih dulu ada

BACA JUGA: SBY Tambah Hutang di Akhir Masa Tugasnya

Dia menjelaskan ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh reksadana yang tidak dimiliki oleh sukuk ritel.
  
Pertama, dari segi likuiditas, reksadana dinilai lebih likuid dari sukuk yang memiliki jangka waktu jatuh tempo menengah panjang
Kemudian, pilihan investasi di reksadana jauh lebih beragam

BACA JUGA: Indonesia Incar Investasi Bidang Elektronika

"Investor kalau masuk sukuk kan hanya sukuk saja, tapi kalau di reksadana bisa ada saham, fixed income, atau campuran yang lebih fleksibel," paparnya.
  
Keunggulan lainnya dari instrumen investasi reksadana adalah menyangkut perpajakan di mana reksadana hingga kini maih lebih menarik bila dibandingkan dengan pajak yang dikenakan pada instrumen investasi sukuk
  
Sementara terkait dengan yield indikatif yang ditawarkan, pada dasarnya dalam investasi portfolio, idiom high risk high return masih menjadi pegangan"Kalau bicara return, maka itu sangat bergantung sekali, namun investor memahami bahwa return yang tinggi biasanya diikuti dengan risiko yang tinggi pula," lanjutnya.   
   
Seperti diwartakan, pemerintah memutuskan untuk menyerap semua permintaan pembelian sukuk negara ritel seri SR- 001 sebesar Rp 5,556 triliunPembelian ini melebihi target penjualan sebesar 313 ,91 persen dari target penjualan awal yang disampaikan agen penjual, yakni Rp 1, 770 triliun.
  
Pemerintah menetapkan tingkat kupon (fixed rate ) sukuk ritel seri 001 sebesar 12 persen untuk nominal per unitnya Rp 1 jutaDengan tanggal penerbitan 25 Februari 2009 dan tanggal jatuh tempo 25 Februari 2012 Sebanyak 13 Agen penjual meliputi 4 bank umum konvensional, 1 bank umum syariah, dan 8 perusahaan efek.(iw/fan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor Bakal Turun Drastis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler