jpnn.com, JAKARTA - JAKARTA - Sebanyak sembilan atlet muda Muay Thai sempat telantar di Stasiun Manggarai, Jakarta. Para atlet tersebut tidak bisa kembali ke kampungnya di Morowali dan Morowali Utara karena persoalan biaya. Mereka sudah mengontak Pemda Sulawesi Tengah (Sulteng) tapi tidak direspons.
Padahal, mereka meraih satu emas, tiga perak, dan tiga perunggu di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016.
BACA JUGA: Lagu Pengkhianat Karya Putra Megawati Ditujukan ke Jokowi? Ini Kata Penyanyinya
Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDI Perjuangan, Sukur Nababan langsung merespons cepat ketika mendengar ada atlet yang terlantar.
Sukur menemui para atlet dan menginapkan di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Falah Amru, Kaum Sarungan di Kandang Banteng
Sukur Nababan mengaku prihatin melihat nasib atlet PON yang telantar di stasiun kereta api. Mereka tidak bisa pulang karena tidak punya ongkos. Ko bisa?
“Mereka anak-anak muda yang berbakat dan harus diperhatikan. Saya miris melihat para atlet yang sudah berjuang tapi tidak dihargai. Mereka ini kan anak-anak bangsa yang harus dihargai perjuangannya,” ujar Sukur saat menerima sembilan atlet muda Muay Thai di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, tadi malam.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Lega Akhirnya Tuntaskan Kuliah S2
Sukur yang juga anggota DPR ini berdialog dengan para atlet. Ia mendengarkan keluhan mereka tentang alasan tidak bisa pulang ke kampungnya.
"Berhubung mes Pemda Sulteng penuh, kami inapkan para atlet di Hotel Mega Proklamasi Jakarta, untuk beristirahat,” ujar Sukur.
Politikus muda banteng moncong putih ini menambahkan, apabila nantinya tak ada kepastian kapan mereka bisa dipulangkan ke tempat asalnya di Morowali dan Morowali Utara, maka partainya akan membiayai seluruh tiket pesawat untuk kepulangan para atlet prestasi ini.
"Semua tiket pesawat pulang akan diberikan karena mereka ini adalah anak muda berprestasi yang telah mengharumkan nama bangsa dan negata di PON ini,” ujarnya.
Sementara Hardiansyah, peraih medali emas Muay Thai mengaku, dirinya mengucapkan terima kasih kepada PDI Perjuangan yang sudah peduli dengan nasib atlet.
“Saya dan teman-teman berterima kasih karena dibantu baik untuk operasional maupun penginapan untuk beristirahat. Semoga beliau selalu sehat dan murah rejekinya,” terangnya dengan nada sumringah.
Awalnya, sembilan atlet muda ini akan menginap di mess pemerintah daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) yang berada di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Karena, penuh akhirnya para atlet dibawa ke hotel.
“Kami istirahat di hotel ini,” ucap seorang atlet yang namanya enggan disebutkan.
Kepala rombongan, Iwan menyatakan, total rombongan ada 13 orang. Mereka adalah 9 atlet dan sisanya ofisial serta pelatih. Mereka terlantar lantaran selesai pertandingan di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, tidak mendapatkan dana dari pemerintah daerah untuk membeli tiket pesawat.
“Kami tidak ada uang untuk beli tiket pulang. Untunglah ada Pak Sukur yang mau membantu kami,” ucapnya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Permadi Minta Kapolri Kendalikan Anak Buah
Redaktur : Tim Redaksi