Sulsel Lumbung Pangan Nasional, Kementan Beri Petani Alsintan

Rabu, 10 April 2019 – 07:07 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Kementan

jpnn.com, PANGKEP - Dukungan maupun perhatian besar diperlihatkan Kementerian Pertanian (Kementan) kepada petani di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel).

Salah satunya terlihat dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada acara Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementerian Pertanian 2019 di Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: Pesantren Kembangkan Pertanian Melalui KSTM di Bangkalan

Kegiatan ini adalah untuk mendukung program strategis Kementan menuju swasembada pangan dan dalam rangka percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

Kegiatan Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementan 2019 yang bertema Petani Subur, Petani Makmur Pangkep Hebat itu digelar di Stadion Andi Mappe Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Selasa Pagi (9/4)

BACA JUGA: Kementan Rajin Gelar Monev agar Alsintan Tepat Sasaran

Direktur Alsintan Kementan, Andi Nur Alamsyah mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan 30 unit traktor. Kemudian yang mendapatkan program serasi di beberapa Kabupaten seperti Wajo mendapatkan bantuan 10 escavator, Bone mendapatkan 5 escavator, dan Kabupaten lain yang terkait program Serasi masing-masing 2 unit escavator.

Itu untuk optimasi lahan sekitar 50 ribu hektare lahan rawa yang berada di Sulawesi Selatan terutama di Wajo.

BACA JUGA: Langsung Turun di Sektor Pertanian, PBNU Dorong Peningkatan Produksi

"Hari Jumat lalu kami sudah mulai melakukan proses konstruksi optimalisasi lahan. Sampai hari ini progress kita sudah sekitar 1000 hektare yang sudah siap. Kontruksinya mudah- mudah bulan Juni tahun ini sudah bisa mulai ditanami," kata Andi.

Menurutnya Sulawesi Selatan merupakan lumbung pangan nasional, sentra padi nasional. Dengan adanya bantuan mekanisasi, tentu efisiensi produktivitas membantu peningkatan produksi di Sulawesi Selatan.

"Mudah- mudahan dengan program Serasi luasnya bisa bertambah sekitar 50 ribu hektare," katanya.

“Bantuan yang didistribusikan ke Sulawesi Selatan tahun 2019 sudah optimal, pada tahun 2019 ini diperkirakan sekitar 80 persen sudah terdistribusi ke Sulawesi Selatan", ucap Andi.

Sementara itu, Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana dalam sambutanya mengatakan dirinya dan segenap masyarakat Kabupaten Pangkep ini sangat mengapresiasi kebijakan Kementan.

“Kedatangan Bapak Menteri dan rombongan tidak lain memberikan motivasi kepada kita semua, agar dapat memajukan sektor pertanian di Kabupaten Pangkep dan 4 Kabupaten lain yang diundang. Dengan demikian sektor pertanian mampu membuka lapangan pekerjaan untuk kaum millineal atau pemuda tani melalui Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) dengan sistem mekanisasi pertanian membuka lahan tidur atau lahan terlantar," ucap Syahban.

Menurut Syahban potensi lahan pertanian di Kabupaten Pangkep sangat luas. Luas lahan Kabupaten Pangkep seluas 16.770 hektare yang tersebar didaerah dataran dan pegunungan dengan produksi padi 210.673 ton, jagung 8.673 ton, kedelai 734 ton dan masih banyak lagi komoditas lain.

Sementara itu, dari kepulauan masih ada lahan sekitar kurang lebih 300 hektare yang berpotensi dikembangkan untuk tanaman palawija, berintegrasi dengan tanaman kelapa dan pisang.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan dirinya dipercaya menjadi menteri pertanian tak terasa sudah 4,5 tahun.

“Selama kami menjadi menteri pertanian ada kebijakan strategis yang kami letakkan fondasinya di kementerian. Pertama adalah mafia tidak kami beri ruang gerak di Kementerian Pertanian bersama Pak Kapolri dan Pak Kapolda," kata Amran.

“Di pemerintahan Jokowi-JK, ada 786 mafia yang kami proses hukum. Yang masuk tersangka 409 . Dan 409 itu tidak ada kompromi bagi mereka yang ingin mempermainkan harga, macam macam ekspor dan impor kemudian rakyat kecil," ucap Amran.

“Tahun 2014 sampai dengan hari ini kami bawa bantuan sektor pertanian dan perdesaan sebesar 15 triliun," lanjut Amran

“Ada beberapa bantuan yang bisa kita lihat di zaman pemerintahan Jokowi-JK. Bendungan kita bangun kurang lebih nilainya Rp 3 triliun, irigasi tersier termasuk Pangkep kurang lebih 350 ribu hektare dan itu terbesar sepanjang sejarah. Irigasai dibangun gratis untuk Sulawesi Selatan," kata Amran.

Sementara Dirjen PSP Kementrian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan dirinya sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini karena menyangkut masa depan bangsa. Terlebih melibatkan semua komponen masyarakat, masyarakat tani, penyuluh, desa dan santri.

Bantuan yang diberikan Direktorat Jenderal PSP kepada Sulawesii Selatan ini cukup banyak meliputi escavator, traktor roda 4 dan roda 2, dan handsprayer.

"Pokoknya semua alat-alat mesin pertanian yang memang dibutuhkan masyarakat di Sulawesi Selatan kami berikan," ujar Sarwo Edhy.

"Seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertanian, bahwa sejak tahun 2014 sampai sekarang kita sudah memberikan bantuan senilai 15 triliun untuk Sulawesi Selatan," tandas Sarwo Edhy.

"Harapan kami kepada Sulawesi Selatan, yang pertama, Sulawesi Selatan ini merupakan salah satu lumbung pangan nasional jadi kedepan mudah-mudahan bisa meningkatkan produktivitas sehingga sasaran komoditas pertanian baik pangan hortikultura maupun komoditas perkebunan itu dapat tercapai sesuai dengan sasaran yang ditetapkan," urai Sarwo Edhy. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Simbiosis Mutualisme Subak dan Alsintan dari Kementan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler