Sultan: Tim Riset dan Pengembangan Vaksin Nusantara Pantas Diberikan Rasa Hormat

Kamis, 25 Februari 2021 – 05:21 WIB
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD Sultan B Najamuddin meminta semua pihak memberikan kesempatan kepada tim riset dan pengembangan Vaksin Nusantara bekerja.

Menurut Sultan, sesama warga bangsa wajib menghargai inisiatif dan inovasi produk obat atau vaksin dalam negeri.

BACA JUGA: Polemik Vaksin Nusantara, Begini Reaksi Tegas Melki Laka Lena

"Tim research and development (R and D) Vaksin Nusantara pantas diberikan kesempatan untuk meneliti secara lebih jauh dan presisi," ungkap Sultan dalam keterangannya, Rabu (24/2).

Menurut dia, dalam kondisi suasana kebatinan masyarakat yang sedang tidak stabil ini, semua pihak harus menumbuhkan rasa saling percaya, optimisme dan harapan terhadap setiap ikhtiar kemanusiaan yang dilakukan oleh siapa pun.

BACA JUGA: Ahli Epidemiologi UI Minta Menkes Budi Gunadi Hentikan Vaksin Nusantara, Begini Penjelasannya

"Selama itu bisa dipertanggungjawabkan apalagi dapat memberikan manfaat kepada seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.

Senator dari Bengkulu itu meyakini bahwa potensi sumber daya manusia kesehatan dan epidemiolog Indonesia tidak kalah hebatnya dengan negara lain.

BACA JUGA: Dramatis, He Melawan Bripka Andi dan Briptu Wisnu, Polisi Keluarkan Pistol

Namun, dia mengingatkan, jangan sampai karena perbedaan sudut pandang, yang terjadi adalah sikap tidak saling mendukung potensi keilmuan yang ada.

"Sehingga menjadi konflik kepentingan yang tidak produktif," tegasnya.

Ia menambahkan meskipun tingkat efikasi dan efektivitas Vaksin Nusantara ini belum menghadirkan data percobaan yang rill, ikhtiar dan perjuangan tim riset harus tetap diberikan rasa hormat.

Mungkin saja, ia menuturkan, hasilnya akan lebih baik setelah melakukan beberapa kali uji klinis tahap kedua dan seterusnya, sebagai proses penyempurnaan.

"Jika bukan kita siapa lagi yang percaya dengan produk vaksin kita sendiri, dan kalau bukan sekarang, kapan lagi. Maka jadikan ini sebagai momentum untuk bangkit dalam persatuan," katanya.

Ia mengingatkan saat ini setiap negara berlomba-lomba melakukan riset dan pengembangan tentang vaksin Covid-19.

Pasalnya, hal ini sangat berpengaruh langsung terhadap kepentingan nasional masing-masing negara.

"Jangan sampai kekayaan intelektual kita justru diadopsi dan dipakai oleh negara lain," ujarnya.

Menurut dia lagi, jika vaksin ini sudah benar-benar dapat dibuktikan keberhasilannya nanti, maka Indonesia tidak boleh ketinggalan dan hanya menggunakan produk vaksin negara lain yang belum tentu lebih baik dari buatan dalam negeri. "Jadi mari kita hargai dan cintai produk dalam negeri tercinta Indonesia," ungkap Sultan.

Seperti diketahui, Vaksin Nusantara tengah dikembangkan oleh tim mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bekerja sama dengan Avita Biomedical Corporation AS, Universitas Diponegoro, dan RS Karjadi Semarang.

Terawan menjelaskan bahwa Vaksin Nusantara menggunakan bahan serum darah dari masing-masing individu. Vaksin Nusantara ini merupakan vaksin personal berbasis sel dendritik (dendritic cell).

Sebelumnya, uji klinis fase I Vaksin Nusantara dilakukan terhadap 27 relawan sudah selesai pada akhir Januari 2021.

Saat ini, pengembangan vaksin telah memasuki uji klinis fase II yang merupakan tahapan keamanan dan efektivitas dan akan dilakukan kepada sebanyak 180 relawan.

Selanjutnya, uji klinis fase III yang merupakan tahapan penentuan dosis dan akan dilakukan kepada 1.600 orang. (boy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Risma Lelang Rolls-Royce dan Mercedes-Benz demi Bantu Korban Bencana


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler