Sumedang Punya Gerakan Satu Desa Satu Hektar, Food Estate Partisipatif Terbukti Nyata

Sabtu, 27 Januari 2024 – 15:45 WIB
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman (berdiri di tengah) bersama Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda (berkemeja hitam) di Pusat Pemerintahan Pemkab Sumedang, Sabtu (27/1/2024). Foto: Humas Pemkab Sumedang

jpnn.com, SUMEDANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang terus membuat terobosan dalam rangka memperkuat sektor pangan. Demi mewujudkan ketahanan pangan, Pemkab Sumedang meluncurkan Gerakan Bersama Satu Desa Satu Hektar.

Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan implementasi gerakan itu melibatkan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), kelompok tani, dunia usaha, dan perguruan tinggi. Awalnya gerakan itu hanya diterapkan di 26 desa sebagai percontohan pada 2023.

BACA JUGA: SKPD Pemda Sumedang Menimba Ilmu dari Ratu Taksi demi Menjadi Juara di Rakyat Sendiri

“Kami eksekusi gerakan bersama ini di 26 desa piloting (percontohan, red) sebagai aktualisasi dari Akselerasi Peningkatan Produksi Pangan Nasional bersinergi dengan program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTM-GRMD)," kata Herman di Sumedang, Sabtu (27/1/2023).

Menurut Herman, gerakan itu berbasis gotong royong. Dia menyebut terobosan itu sangat efektif dan efisien.

BACA JUGA: Luar Biasa, Pemkab Sumedang Raih Anugerah Meritokrasi ASN 2023 dengan Nilai Tertinggi

"Gerakan bersama berbasis gotong royong ini membanggakan. Beberapa desa sudah siap panen, sebagian besar yang dikembangkan tanaman jagung dan padi,” tuturnya.

Oleh karena itu, Pemkab Sumedang akan memperluas gerakan itu ke 251 desa/kelurahan se-Kabupaten Sumedang. Implementasinya bakal melibatkan ribuan mahasiswa.

BACA JUGA: Top! Sumedang Jadi Kabupaten Paling Informatif di Jabar

“Selain didampingi oleh PPL (penyuluh pertanian lapangan, red), perangkat desa, bhabinkantibmas (bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat, red), dan babinsa (bintara pembina desa, red), juga akan dikawal oleh 2.510 mahasiswa peserta PTM-GRMD Tahun 2024," imbuh Herman.

Alumnus Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) itu menjelaskan Gerakan Bersama Satu Desa Satu Hektar terinspirasi program lumbung pangan yang dikenal dengan sebutan food estate.

Melalui gerakan itu, Pemkab Sumedang melakukan usaha budi daya tanaman dalam skala besar dengan konsep pertanian industrial berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

"Dalam nomenklatur kekinian, terobosan kami ini namanya food estate partisipatif. Dalam rangka mengantisipasi dampak perubahan iklim dan ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, kita harus memacu ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan. Ini gerakan konkret peningkatan produksi pangan berbasis partisipasi masyarakat," kata Herman.

Pemkab Sumedang sudah melaporkan kegiatan itu kepada Kementerian Pertanian (Kementan). Ternyata kementerian pimpinan Menteri Amran Sulaiman itu memberikan respons positif.

"Pak Bupati Sumedang sudah melaporkan kepada Bapak Menteri. Ini sebuah inisiatif yang bagus dan beliau apresiasi,” ujar Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda.

Surat dari Herman ke Kementan itu juga berisi kesediaan Sumedang menjadi tuan rumah pelaksanaan pembinaan petani, peternak, penyuluh pertanian, serta tenaga peternakan dan kesehatan hewan tahun 2024 se-Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang pada hari Selasa, 30 Januari 2024.

“Bapak Menteri memberikan kehormatan kepada Kabupaten Sumedang menjadi tuan rumah Akselerasi Peningkatan Produksi Pangan Nasional melalui Kegiatan Pembinaan Pertanian se Provinsi Jawa Barat," imbuh Agung.(jpnn.com)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamat! Pemkab Sumedang Kembali Raih Penghargaan Best of The Best di Ajang KIJB 2023


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler