Sumpah, tak Tahu Aturan Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek

Kamis, 15 Maret 2018 – 00:37 WIB
Sejumlah petugas Dishub Kota Bekasi melarang mobil pribadi berplat nomor akhir ganjil masuk ke gerbang tol Bekasi Barat 1, Senin (12/3). Foto: Iwan Tri Wahyudi/Indopos

jpnn.com - Suasana depan pintu gerbang tol Bekasi Barat 1, yang merupakan akses masuk tol Jakarta-Cikampek menuju Jakarta, Senin (12/3) pagi terasa berbeda dari biasanya.

Sejak pukul 04.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, ratusan kendaraan pribadi masuk gerbang tol tersebut. Keadaan itu tidak seperti biasanya. Ada apa?

BACA JUGA: Menhub Sebut Lalu Lintas di Tol Bekasi Lampaui Batas

DENY ISKANDAR, Kota Bekasi

Rupanya, banyaknya mobil pribadi yang melintasi gerbang tol Bekasi Barat 1 terkait rencana penerapan ganjil-genap untuk kendaraan pribadi yang hendak melintasi tol Jakarta-Cikampek tersebut.

BACA JUGA: Data Arus Kendaraan Saat Ganjil Genap di Tol Cikampek

Karena penerapan ganjil-genap pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB jadi warga berangkat lebih pagi.

”Saya terpaksa bangun 1 jam lebih awal, karena kalau tidak bisa-bisa dilarang melintas tol Jakarta-Cikampek,” terang Evan, pemilik kendaraan Honda HRV yang merupakan warga Kota Bekasi kepada Indopos (Jawa Pos Group), Senin (12/3).

BACA JUGA: Kemenhub Bakal Sediakan Wadah Pengaduan Sistem Ganjil Genap

Evan juga mengaku kini tak bisa lagi berleha-leha di depan televisi atau sekedar membaca koran sambil ngopi.

”Biasanya, bangun jam 05.00 lalu ngopi sambil nonton berita di televisi atau baca koran sebelum berangkat kerja setengah jam kemudian,” ucapnya juga.

Tapi kini, kebiasan itu tidak bisa lagi dikerjakan Evan. Karena dia harus bangun jam 04.30, mandi dan lantas berangkat kerja.

”Pokoknya saya berangkat kerja sebelum matahari menyinari halaman rumah,” ucap pria yang tinggal di Perumahan Narogong, Kota Bekasi itu.

Ternyata bukan hanya Evan. Sejumlah pemilik kendaraan berplat nomor ganjil warga Kota Bekasi juga melakukan yang sama.

Akibatnya, tumpukan kendaraan sempat terjadi di depan pintu gerbang tol Bekasi Barat 1 sebelum pukul 06.00 WIB tersebut.

Akibatnya, suara gemuruh knalpot dari berbagai jenis mobil pribadi itu mengalahkan kicau burung saat fajar baru saja pergi.

Saat pukul 06.00 WIB, sejumlah petugas Dishub Kota Bekasi dan petugas Polantas langsung berjaga di depan pintu masuk tiket pembayaran dengan jeli mengenali plat nomor kendaraan.

Plat nomor berakhiran angka genap bisa lolos, namun sebaliknya yang berakhiran angka ganjil dilarang masuk dan memutar arah.

Banyak pengendara yang ketar-ketir. Sebab, tidak semua warga Kota Bekasi tahu penerapan aturan itu berlaku untuk plat nomor genap ataukah ganjil.

Tak ada ampun dari petugas yang berjaga. Seluruh kendaraan yang terbukti melanggar langsung diminta putar balik tanpa kecuali.

”Maaf saya tidak tahu,” ujar sejumlah pengendara yang terjebak dalam antrean cukup panjang di depan pintu loket gerbang tol Bekasi Barat 1.

Petugas pun tidak memiliki dispensasi, mereka tetap dilarang masuk ke gerbang tol dan diminta menggunakan jalur lain.

Yunar, 45, pengendara Daihatsu Ayla bernopol E 3487 FST mengatakan kaget saat kendaraanya dilarang masuk ke gerbang tol. Dia mengaku sama sekali tidak tahu ada aturan ganjil-genap.

Akibatnya, dia terpaksa putar balik meski sudah sampai ke pintu gerbang tol. ”Sumpah, saya tidak tahu ada aturan ini,” katanya dengan suara tinggi, Senin (12/3).

Pegawai swasta yang tinggal di salah satu apartemen di kawasan Kota Bekasi itu juga menjelaskan, pelarangan kendaraannya melintas di tol maka dia memilih memutar arah dan mencari gerbang tol lain agar tetap bisa melintas di tol Japek.

”Saya ingin lewat Kalimalang. Baru nanti disitu masuk ke gerbang tol Jatiasih," ujarnya juga.

Keterangan berbeda diungkapkan Nuradi, 39, pengendara Toyota Rush B 1671 IUT. Menurutnya, dia sengaja berkendara menuju tol meski nomor kendaraanya ganjil.

Sebab dari awal sudah tidak setuju dengan aturan itu. ”Saya tidak setuju, makanya saya tetap membawa mobil dan berupaya masuk tol. Tapi tidak boleh,” ujarnya.

Berbeda dengan Tri Wahono, 44, warga Bekasi Jaya, Bekasi Timur yang mobil pribadinya berplat nomor ganjil memilih menggunakan angkutan Trans Jabodetabek. Hanya saja, dia sempat salah titik keberangkatan.

”Saya kira bus Trans Jabodetabek ada di Summarecon Mal, setelah ke sana, tidak ada. Saya milih Trans Jabodetabek karena terjamin waktu perjalanannya,” pungkasnya. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tujuan Aturan Ganjil Genap Masuk Tol dari Bekasi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler