jpnn.com, PALEMBANG - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2018 berada di kisaran 5,1-5,6 persen.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel Rudy Hairudin menerangkan, ada beberapa indikator yang memacu ekonomi pada 2018.
BACA JUGA: Tol Laut Tak Maksimal, Harga Komoditas Lebih Mahal
"Pertama, ada Asian Games 2018. Itu multiplier effect-nya besar sekali. Event itu mendorong pembangunan infrastruktur, perhotelan, dan pariwisata," ujar Rudy kepada Sumatera Ekspres, Kamis (29/11).
Pembangunan infratruktur itu meningkatkan perputaran uang di Sumsel dan konsumsi masyarakat.
BACA JUGA: Menko Darmin Yakin Pilkada Dongkrak Perekonomian
Selain itu, akan banyak investasi yang masuk setelah event tersebut dan berkembangnya sektor wisata.
Perekonomian juga masih ditopang perbaikan harga komoditas.
BACA JUGA: Venue Asian Games di Palembang Sudah 90 Persen
Sebab, selama ini, sektor pertanian memberikan sumbangsih product domestic regional bruto (PDRB) nomor dua setelah pertambangan.
Pada triwulan ketiga 2017, sumbangsih pertanian, kehutanan, dan perikanan menembus Rp 14,24 triliun.
"Nah, kalau KEK (kawasan ekonomi khusus) Tanjung Api-Api (TAA) berhasil, itu akan meningkatkan laju ekonomi. Sebab, banyak industri baru dibangun. KEK TAA dan Pelabuhan Tanjung Carat itu juga akan jadi pintu ekspor dan impor. Arus perdagangan bisa melambung," kata Rudy.
Dia juga meyakini inflasi Sumsel bisa dijaga.
"Mungkin sampai akhir tahun inflasi cuma tiga persen. Kalau sampai semester kemarin, kan, 1,93 persen," ujar Rudy. (rip/fad/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Era Orba Puji Program Pemerataan Jokowi
Redaktur & Reporter : Ragil