Sunan Ampel, Wali Trah Singosari Kelahiran Champa, Mempercepat Islamisasi di Jawa

Selasa, 05 April 2022 – 06:06 WIB
Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat yang lebih dikenal dengan Sunan Ampel. Ilustrasi: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com - Raden Rahmat yang kondang dengan julukan Sunan Ampel punya peran penting dalam penyebaran Islam di Nusantara.

Salah satu tokoh dalam Wali Sanga atau Wali Songo itu mempunyai strategi dakwah yang jitu untuk mempercepat islamisasi di wilayah Majapahit.

BACA JUGA: Kisah Sunan Ampel Datang ke Jawa, Kehancuran Champa & Kebaikan Prabu Brawijaya

Penulis yang juga budayawan Nahdlatul Ulama (NU) Agus Sunyoto dalam salah satu bukunya mendedahkan sebelum ada Wali Sanga, pemeluk Islam di Jawa masih terbatas pada kalangan saudagar Arab dan Tiongkok yang bermukim di daerah-daerah pesisir.

Agus menuliskan itu dalam bukunya, Atlas Wali Songo (2016), dengan merujuk catatan Ma Huan, juru tulis Laksamana Cheng Ho.

BACA JUGA: NU Rayakan Ultah dengan Tema Spirit Wali Songo

Ma Huan yang ikut dalam ekspedisi ketujuh Cheng Ho ke Nusantara pada 1433 mencatat penduduk yang tinggal di sepanjang pantai utara Jawa terdiri atas tiga golongan, yakni muslim Tionghoa, muslim Persia-Arab, dan pribumi nonmuslim.

"Sejak hadir di Nusantara pada 674 M hingga 1433 M –rentang waktu sekitar delapan ratus tahun– agama Islam belum dianut secara besar-besaran oleh penduduk pribumi," tulis Agus Sunyoto.

BACA JUGA: MUI dan Islamisme

Pada masa itu, Siwa dan Buddha merupakan agama resmi Majapahit. Sistem kasta sosial pun berlaku.

Oleh karena itu, begitu Raden Rahmat tiba di wilayah Majapahit pada awal dasawarsa 1440 M, hal pertama yang dilakukannya ialah menunjukkan jati dirinya sebagai trah Kerajaan Champa dan Singosari.

Agus Sunyoto menjelaskan Raden Rahmat yang lahir di Champa merupakan putra Syekh Ibrahim as-Samarkandi. Adapun ibunya, Dewi Candrawulan, merupakan putri raja Champa.

Dari jalur ibu, Raden Rahmat masih memiliki darah Ratu Tapasi yang juga saudari Raja Singosari Prabu Kertanegara (berkuasa 1268-1292 M).

Catatan sejarah memperlihatkan Prabu Kertanegara menikahkan Ratu Tapasi dengan Raja Jayasingawarman III dari Champa.

Pernikahan tersebut berkaitan dengan Ekspedisi Nusantara yang pernah dilakoni Prabu Kertanegara.

Adapun bibi dari Raden Rahmat sendiri, Dewi Darawati, dinikahi Raja Majapahit Sri Prabu Kertawijaya (berkuasa 1447-1451 M).

"Sunan Ampel ini ternyata trah Singosari dan dianggap sebagai keluarga Kerajaan Majapahit. Ini merupakan catatan paling penting dalam sejarah," tulis Agus dalam bukunya.(mar4/jpnn)

Artikel ini telah ditayangkan jateng.jpnn.com dengan judul: Fakta Sunan Ampel, Trah Singosari, Titik Balik Islamisasi Era Majapahit

 


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler