BUNTOK - Ribuan warga yang berdomisili di pinggiran Sungai Ayuh kecamatan Gunung Bintang Awai Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Provinsi Kalimantan Tengah terancam limbah beracunLimbah tersebut diduga berasal dari PT Bara Prima Mandiri (BPM) sebuah perusahaan batubara yang beroperasi dibagian hulu sungai tersebut
BACA JUGA: Ketua KPU Kotim Meninggal di Depan TV
Kondisi ini sudah berlangsung hampir dua tahun apa lagi akhir-akhir ini musim penghujan
BACA JUGA: Ranperda Belum Disahkan, Pemkot Bakal Merugi
"Kita khawatir, terutama dampak pencemaran itu ke depannya nanti
BACA JUGA: Produksi Tambang Terus Menurun
Kita menduga hal itu mungkin karena ada perusahaan tambang Batubara yang beroperasi dibagian hulu sana," ucap Arlin, salah seorang tokoh masyarakat kawasan Sungai Ayuh.Warga dipinggiran Sungai Ayuh itu ini biasa memanfaatkan air sungai yang bermuara di DAS Barito itu untuk konsumsi secara turun temurun dari nenek moyang merekaBaik untuk memasak maupun untuk keperluan mandi, cuci dan lain-lainArlin juga menambahkan, ia menyesal karena hingga saat ini tidak ada upaya dari pihak perusahaan untuk melakukan langkah antisipasi terhadap dampak lingkungan yang ditengarai berasal dari PT BPM tersebut.
"Kendati belum ada gejala yang signifikan, namun kita tetap berharap agar pihak PT BPM maupun Pemkab Barsel menyikapi dengan serius masalah ini, mengingat ribuan manusia saat ini hidupnya bergantung dari Sungai Ayuh," lanjut Arlin.
Jumadiansyah selaku Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Patas, tidak menepis soal ancaman limbah beracun yang diduga milik PT BPM dan mencemari sungai ayuh tersebutBahkan pihak desa pernah mempertanyakan hal tersebut ke pihak perusahaan, namun mendapat jawaban yang tidak memuaskan dan sangat bertolak belakang dengan keadaan di lapangan"Kita banyak mendapat keluhan dari warga karena mulai tercemarnya Sungai Ayuh akibat limbah yang diduga berupa limbah bahan kimia tersebut," kata"Jumadiansyah
Ironisnya, saat fenomena itu ditanyakan ke pihak PT BPM, pihak perusahaan secara tegas menepis bahwa limbah yang mengotori Sungai Ayuh itu bukan milik PT BPMAlasan pihak PT BPM karena letak operasional mereka berada jauh dari Sungai Ayuh.
Pihak Managemen perusahaan PT BPM yang enggan namanya disebutkan menepis keras alasanya karena perusahaan mereka posisinya jauh dari sungai ayuhApalagi kata dia, banyak perusahaan batubara yang beroperasi dibagian atas sana dan bukan hanya perusahaan mereka(dep/viv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Radar Sulteng Bantu Korban Banjir
Redaktur : Tim Redaksi