jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhammad Iqbal menilai langkah pemerintah melarang truk sumbu tiga pengangkut air minum kemasan galon beroperasi selama periode mudik Lebaran 2023 merupakan kebijakan ganjil.
"Sangat aneh jika (truk sumbu tiga pengangkut air minum kemasan galon) tidak diizinkan beroperasi," kata Iqbal melalui layanan pesan, Senin (10/4).
BACA JUGA: Pembatasan Truk Sumbu Tiga Saat Lebaran Bakal Berimbas pada Devisa ImporÂ
Legislator Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu pun meminta pemerintah mengevaluasi ulang kebijakan yang melarang truk sumbu tiga beroperasi selama musim mudik Lebaran.
Iqbal beralasan pelarangan itu akan menyebabkan kelangkaan air minum dalam kemasan di masyarakat.
BACA JUGA: Truk Sumbu Tiga Dilarang Beroperasi saat Mudik Lebaran, Aptrindo Bereaksi BeginiÂ
"Truk sumbu tiga untuk mengangkut air minum galon itu harus dizinkan juga beroperasi seperti juga terhadap sembako, BBM, hewan, ternak, dan lain-lain. Air minum itu juga merupakan kebutuhan vital masyarakat," kata Iqbal.
Lebih lanjut Iqbal mengatakan tidak mudah meminta perusahaan produsen air minum mengubah skema pengangkutan dari truk besar ke kecil.
BACA JUGA: Air Minum Dalam Kemasan Berpotensi Mengandung BPA, Berbahayakah?
Perusahaan, kata Iqbal, bakal mengeluarkan ongkos dan truk lebih banyak untuk mengangkut produk tersebut.
Iqbal menegaskan jalanan pada musim mudik bakal makin ramai apabila perusahaan produsen air minum memakai truk kecil untuk mengangkut produk minuman maupun sembako.
"Kemacetan di jalan malah akan bertambah parah jika banyak truk-truk kecil yang beroperasi di jalan saat Lebaran nanti, sementara pemerintah, kan, ingin agar jalannya tidak macet," ucapnya.
Anggota Komisi V Novita Wijayanti juga menyampaikan hal serupa. Dia meminta pemerintah mengevaluasi kebijakan tentang larangan bagi truk sumbu tiga beroperasi selama musim mudik.
Legislator Fraksi Gerindra itu menjelaskan truk pengangkut galon diperbolehkan beroperasi selama Lebaran periode 2017-2022.
"Menjadi aneh jika tahun ini tidak dibolehkan," kata Novita.
Menurut Novita, hampir semua industri yang mendistribusikan sembako dan air minum menggunakan truk sumbu tiga.
Oleh karena itu, dia menyebut tidak mungkin industri mengganti truk dalam sekejap demi mengakomodasi larangan yang dibuat pemerintah.
"Jadi, diizinkan saja beroperasi sambil diatur saja melihat kondisinya nanti pada saat lebaran,” ujar politikus yang akrab panggilan Novi itu.
Adapun anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kegiatan mudik Lebaran tidak boleh mengganggu distribusi logistik.
Legislator Fraksi PKS itu menyebut urusan distribusi barang atau logistik harus diperhatikan agar tidak menyebabkan kelangkaan bahan pokok di daerah yang memicu inflasi.
“Intinya, kelancaran mudik tetap menjadi perhatian utama, tetapi ketersediaan dan distribusi logistik juga tidak boleh diganggu,” ujarnya.(ast/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arus Mudik Diprediksi Meningkat, Pertamina Siaga Hadir Jamin Kebutuhan Energi Masyarakat
Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan