jpnn.com, PARIAMAN - Satu keluarga di Kota Pariaman, Sumatera Barat menghibahkan tanah, rumah, dan bangunan lainnya di Kecamatan Pariaman Timur untuk menyukseskan pembangunan jalan persimpangan Empat Tabiang, Desa Kampung Gadang.
Pembangunan jalan itu dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat daerah itu.
BACA JUGA: KPK Sinyalir Panggil Gubernur Lampung Akibat Jalan Rusak
"Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada Fajri dan keluarga yang telah menghibahkan tanah, rumah, dan bangunannya untuk dibuatkan jalan bagi kepentingan bersama," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar, di Pariaman, Selasa.
Dia mengatakan jalan tersebut diperlukan guna menghubungkan empat desa di daerah itu, sehingga bisa mempermudah akses jalan masyarakat.
BACA JUGA: Begini Tips saat Pengendara Mobil Sedan Melintasi Jalan Rusak
Genius menyampaikan jalan tersebut sudah lama direncanakan pembangunannya oleh pemerintah setempat, tetapi tidak bisa dilakukan karena belum ada kesepakatan dengan pemilik lahan dan rumah yang akan dilalui.
Setidaknya perencanaan pembangunan dimulai sekitar 10 tahun yang lalu. Dengan komunikasi yang baik antara pemerintah daerah setempat dan desa serta tokoh adat dan masyarakat dengan pemiliknya, maka rencana itu pun terwujud.
BACA JUGA: Heboh Jalan Rusak di Lampung, Irwan Fecho Kritik Kebijakan Jokowi soal Pembangunan Tol
"Tentunya ini amal jariah yang telah dilakukan keluarga Fajri, semoga akan terus mengalir pahalanya karena jalan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat selamanya,” ujarnya pula.
Dia menyampaikan meskipun telah menghibahkan tanah dan rumahnya, tetapi pemerintah bersama masyarakat setempat tidak tinggal diam sehingga secara swadaya membangunkan rumah untuk keluarga tersebut.
Peletakkan batu pertama bangunan rumah untuk Fajri dan keluarga dimulai 19 Desember 2022 dan telah selesai dibangun bahkan diserahterimakan pada Senin (8/5).
"Alhamdulillah rumahnya sudah berdiri megah dan sudah bisa untuk ditempati oleh Saudara Fajri dan keluarga," katanya lagi.
Menurutnya, pembangunan rumah tersebut berkat kerja bersama antara pemerintah dengan masyarakat di daerah dan rantau yang merasakan manfaat adanya jalan tersebut.
"Kalau kita mengikuti birokrasi maka rumah ini akan sangat lama bisa dibangun. Namun dengan pola swadaya dan kekompakan kita bersama, rumah ini akhirnya dapat diselesaikan dan sangat layak untuk ditempati," kata dia lagi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia