Surat SBY Terkait Model Kampanye Akbar Prabowo Adalah Bentuk Kegelisahan

Senin, 08 April 2019 – 23:59 WIB
Prabowo Subianto di atas panggung kampanye akbar di GBK, Minggu (7/4). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi - Ma'ruf, Michael Umbas ikut menanggapi terkait surat terbuka Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, menyoal model kampanye akbar Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di SUGBK, akhir pekan kemarin.

"Surat Pak SBY menunjukkan kegelisahan beliau terhadap kampanye terbuka Prabowo - Sandiaga yang jauh dari cerminan inklusivitas dan penghargaan atas nilai-nilai pluralitas Indonesia sebagai bangsa majemuk," ucap Umbas di Jakarta, Senin (8/4).

BACA JUGA: Jika Ada Kecurangan dan Intimidasi Pemilu, Silakan Lapor di Sini

BACA JUGA: Demokrat Keberatan Kampanye Akbar Prabowo - Sandiaga Pakai ‘Putihkan’

Sikap tersebut menurut Umbas, juga melegakan dan menegaskan bahwa SBY lebih mementingkan kesinambungan nilai-nilai kemajemukan sebagai ciri bahkan arus utama dalam demokrasi dan berbagai artikulasi dan ekspresi berpolitik.

BACA JUGA: Honorer K2 Pendukung Jokowi Optimistis Diangkat PNS Tahun Ini

Sebagai mantan presiden, SBY menurutnya memiliki sensitivitas terhadap potensi-potensi penguatan politik identitas yang akan menggerus nilai-nilai keberagaman dan toleransi yang dibangun, bahkan sebelum republik ini berdiri. Politik yang mengayomi semua warga negara yang plural itulah yang penting dan esensial sesuai dengan ideologi bangsa, Pancasila.

"Sikap Pak SBY tersebut tentu belum terlambat sebelum Pilpres 17 April nanti. Sebab rakyat tetap menaruh harapan perhelatan demokrasi ini akan berlangsung tanpa dominasi kekuatan kelompok massa dan ancaman kekerasan verbal dan non verbal, sehingga tidak akan memutus rantai kebersamaan, persahabatan dan persatuan sebagai sesama anak bangsa," tutur dia.

BACA JUGA: Hoaks Meningkat 100 Persen Jelang Pilpres 2019

Umbas sendiri menilai, kampanye akbar Prabowo - Sandi di SUGBK terkesan eksklusif. Tidak inklusif dan tidak lazim sekaligus jauh dari nilai-nilai keindonesiaan. Kampanye Pilpres sudah sepatutnya dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat. Tanpa memandang latar belakang suku, agama maupun identitas.

Bercermin pada kampanye Jokowi - Ma'ruf, lanjut Umbas, di berbagai daerah selalu disambut antusias oleh rakyat. Suami Iriana itu pun tampil mengedepankan programnya seperti tiga kartu yaitu Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Pra-Kerja, dan Kartu Sembako Murah.

"Semua yang hadir tercerdaskan secara politik. Rakyat yang mengikuti kampanye-kampanye Jokowi - Ma'ruf pun berasal dari berbagai latar belakang. Pak Jokowi memberi bukti sangat menghargai segala bentuk perbedaan," tandas dia. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Targetkan 70 Persen Suara di Kalteng


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler