Survei: Gerindra dan PDIP Gerus Suara Rekan Koalisi

Kamis, 11 April 2019 – 23:51 WIB
Pemilu 2019. Foto ilustrasi: batampos/jpg

jpnn.com, JAKARTA - Pilpres dan Pileg yang berjalan serentak mengerek elektabilitas dua partai politik utama pengusung capres-cawapres. Survei NEW INDONESIA Research & Consulting menunjukkan bahwa PDIP yang merupakan partai capres Jokowi unggul dengan elektabilitas 27,3 persen, naik dari bulan lalu 26,2 persen.

Di posisi kedua adalah partai yang dipimpin capres Prabowo Subianto, Gerindra, dengan elektabilitas 15,3 persen, naik dari 14,8 persen. Pada Pileg 2014 PDIP meraih 19,0 persen suara, sedangkan Gerindra 11,8 persen.

BACA JUGA: Hasil Survei: Peta Politik Pilpres Makin Kompetitif, Selisih Tipis

“Tingginya elektabilitas PDIP dan Gerindra menggerus parpol lain yang tergabung dalam koalisi,” demikian ungkap Manajer Riset NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Kamis (11/4). Misalnya, Golkar yang sejak reformasi jadi partai pemenang atau runner up tergeser oleh Gerindra.

BACA JUGA: Hasil Survei: Peta Politik Pilpres Makin Kompetitif, Selisih Tipis

BACA JUGA: PDIP Matangkan Kesiapan Para Saksi Yang Bertugas di Hari Pencoblosan

Elektabilitas Golkar sedikit melemah dari 9,8 persen ke 9,7 persen. Pada 2014 Golkar merebut 14,8 persen suara, diprediksi turun ke posisi ketiga. Demokrat yang pada 2014 berada pada posisi keempat tergeser oleh PKB. Elektabilitas Demokrat juga turun dari 6,4 persen ke 5,8 persen, sedangkan PKB naik dari 7,2 persen ke 7,9 persen.

BACA JUGA: Survei Internal Diragukan, Tim Prabowo Bilang Begini

Pertarungan sengit diprediksi berlangsung di antara partai-partai papan tengah. Pada Pileg 2014, perolehan suara berkisar 5-7 persen, di mana PAN unggul dan Hanura menjadi juru kunci. Pada Pileg 2019, elektabilitas bergerak di kisaran 3-4 persen, dengan kemungkinan naik atau turun pada saat hari pencoblosan.

“Selain tergerus oleh PDIP dan Gerindra, posisi papan tengah juga disesaki oleh banyaknya parpol pendatang baru,” jelas Andreas. Situasinya berbeda dengan Pileg 2014 di mana hanya ada satu parpol baru yaitu Nasdem. Kali ini ada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang meraih elektabilitas 4,3 persen dan Perindo 1,8 persen.

Keberadaan parpol-parpol baru membuat Hanura terlempar ke posisi papan bawah. Dengan elektabilitas tersisa 0,9 persen, Hanura terancam gagal lolos ambang batas parlemen. Parpol lama PBB dan PKPI juga diprediksi kembali gagal mengirim wakil rakyat, masih pula harus bersaing dengan parpol baru Berkarya dan Garuda.

Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 28 Maret-3 April 2019, dengan jumlah responden 1200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei SCG di Surabaya - Sidoarjo: NasDem Bakal Pecah Telur Kursi DPR


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler