Survei Indometer: Elektabilitas Partai Golkar Melorot, Ada Apa? 

Minggu, 15 Mei 2022 – 14:49 WIB
Hasil survei lembaga survei Indometer menunjukkan elektabilitas partai politik di Tanah Air. (ANTARA/HO-Humas Indometer).

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga survei Indobarometer menyampaikan hasil survei terkait elektabilitas partai politik.

Berdasar hasil survei Indobarometer, peringkat pertama masih dikuasai oleh partai pendukung pemerintah, yakni PDIP dengan 18,4 persen dan posisi kedua ditempati Partai Gerindra 12,2 persen. 

BACA JUGA: Temuan Survei MSI, Konon Masyarakat Percaya MUI Terbitkan Fatwa Halal Vaksin Covid-19

Pada posisi ketiga ada PKB dengan elektabilitas 8,1 persen, disusul Partai Demokrat 5,8 persen.

Elektabilitas Partai Golkar melorot ke posisi lima besar dengan perolehan 5,6 persen. 

BACA JUGA: Survei MSI: Mayoritas Pemudik Ingin Pemerintah Segera Hadirkan Vaksin Halal

"Golkar yang biasanya di peringkat tiga atau empat kini melorot ke lima besar," kata Direktur Eksekutif Indobarometer Leonard SB melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (15/5). 

Menurutnya, jika dibandingkan dengan PDIP dan Gerindra atau PKB, anjloknya elektabilitas Golkar sebagai bagian dari koalisi pemerintah patut menjadi perhatian.

BACA JUGA: Hasil Survei: Kinerja Polri Makin Diakui Publik, Terutama Pemberantasan Terorisme

Sebab, selama ini Golkar selalu berada di pemerintahan dan setiap pemilu menduduki peringkat pertama atau kedua. 

Pada Pemilu 2019, Golkar tergeser ke peringkat ketiga, namun perolehan kursi di DPR terbanyak kedua.

"Turunnya elektabilitas Golkar berkorelasi dengan stagnannya Ketua Umum Airlangga Hartarto dalam bursa calon presiden," jelas Leonard.

Selama ini, lanjut dia, bursa calon presiden (capres) dikuasai oleh nama-nama, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Sementara, elektabilitas Airlangga masih tertinggal jauh di papan bawah.

Menurut dia, jika ingin tetap mengusung Airlangga sebagai capres, Golkar harus menggandeng figur dengan elektabilitas tinggi misalnya Ganjar atau Anies Baswedan.

Pilihan nama tersebut juga masih harus mempertimbangkan koalisi dengan partai-partai politik lain, mengingat adanya ketentuan ambang batas pencalonan presiden 20 persen.

Hasil lengkap perolehan elektabilitas partai politik yang dilakukan lembaga survei Indometer, yakni PSI meraih elektabilitas 5,2 persen, PKS 4,7 persen dan Nasdem 4,2 persen.

Berikutnya, PPP 2,5 persen dan PAN 1,8 persen yang masih harus berjuang untuk bisa menembus parliamentary threshold (ambang batas parlemen) sebesar empat persen. Selain itu, ada juga partai baru yakni Partai Ummat 1,4 persen dan Gelora 1,2 persen.

Pada papan bawah temuan Indometer menunjukkan Perindo hanya meraih 0,8 persen, Hanura 0,6 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,3 persen, dan Berkarya 0,1 persen. Sementara, sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab sebesar 25,8 persen.

Survei Indometer dilakukan pada 20 hingga 27 April 2022 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi dan dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling). Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Untuk margin of error survei sekitar 2,98 persen dengan kepercayaan 95 persen. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler