jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Political Opinion (IPO) memotret tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga penegak hukum.
Sasaran IPO ialah pengadilan, Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Kejaksaan Agung (Kejagung).
BACA JUGA: KPK Minta Bupati Mamberamo Tengah dan Pengacara Kooperatif Menghadapi Pemeriksaan
"Pengadilan mendapat kepercayaan sebesar 42 persen, KPK 41 persen, Kejagung 51 persen, dan Polri 28 persen," kata Dedi merilis hasil surveinya yang bertajuk Persepsi atas Kinerja Pemerintah dan Konstelasi Politik Nasional Menuju 2024, Sabtu (11/3).
Dedi Kurnia Syah mengatakan penilaian terhadap institusi kepolisian menurun, dari 36 persen responden yang menyatakan percaya, menjadi 28 persen.
BACA JUGA: Setelah Mencabut Perlindungan, LPSK Menyerahkan Richard Eliezer ke Rutan Bareskrim Polri
"Dari 41 persen yang menyatakan tidak percaya, menjadi 51 persen," kata Dedi merilis hasil surveinya yang bertajuk Persepsi atas Kinerja Pemerintah dan Konstelasi Politik Nasional Menuju 2024, Sabtu (11/3).
Hal serupa terjadi pada Komisi Pemberantasan Korupsi, yaitu dari 42 persen yang menyatakan percaya, menjadi 41 persen. Dari 36 persen yang menyatakan tidak percaya, menjadi 37 persen.
BACA JUGA: Bebaskan Pilot Susi Air, TNI-Polri Tidak Tambah Pasukan
Tingkat ketidakpercayaan publik juga menurun, dari 32 persen menjadi 24 persen. Hal serupa terjadi pada Kejaksaan Agung yang tingkat kepercayaan publiknya meningkat dari 40 persen, menjadi 51 persen, dengan tingkat ketikdapercayaan yang menurun dari 29 persen menjadi 18 persen.
Survei nasional IPO ini dilakukan secara tatap muka dengan 1.200 responden.
Pada tahap awal, IPO terlebih dulu menentukan sejumlah desa untuk menjadi sampel. Pada setiap desa akan dipilih secara acak menggunakan random kish grid paper sejumlah 5 RT, pada setiap RT dipilih dua keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih satu responden dengan pembagian laki-laki untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor kuesioner genap. Total responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50:50 persen.
Selanjutnya, pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak.
Survei ini memiliki margin of error 2,90 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen. Setting pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuasa Hukum Johnny Plate Sebut Kliennya Siap Penuhi Panggilan Kedua Kejagung Pekan Depan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga