Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Dedi-Erwan Masih Tertinggi di Pilkada Jabar 2024

Sabtu, 09 November 2024 – 08:30 WIB
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah di Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com - BANDUNG - Hasil survei terbaru LSI Denny JA menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (Dermawan), mengungguli paslon lain di Pilkada Jabar 2024. Elektabilitas Dedi-Erwan menembus angka 74,6 persen, Ahmad Syaikhu–Ilham Akbar Habibie 12,0 persen, Acep Adang Ruhiyat–Gitalis Dwi Natarina 6,5 persen, Jeje Wiradinata–Ronal Surapradja 5,3 persen.

Adapun survei dilakukan LSI Denny JA pada 31 Oktober-4 November 2024 dengan metode multistage random sampling, melibatkan 800 responden melalui wawancara tatap muka. Margin of error survei kurang lebih 3,5 persen. 

BACA JUGA: Survei Schneider Electric: 71 Persen Pemimpin Bisnis Memprioritaskan Keberlanjutan

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah mengatakan keunggulan Dedi-Erwan tidak terlalu mengagetkan. Sebab, data yang sama juga muncul saat pihaknya turun melakukan survei untuk pilbup dan pilwalkot di sejumlah wilayah di Jabar, yang mana pertanyaan soal pasangan cagub-cawagub Jawa Barat disisipkan.

Hasilnya, lanjut Toto, Dedi Mulyadi selalu unggul rata-rata 70 persen, bahkan ada yang menembus angka 80 persen, yakni di Purwakarta, dan 90 persen di Subang. Sementara di bawah 70 persen hanya di Kota Bekasi, yakni 62 persen, dan Kabupaten Ciamis 67 persen.

BACA JUGA: Ini Analisis Pakar soal Moncernya Elektabilitas Dedi-Erwan di Pilgub Jabar

"Kami dari LSI Denny JA pernah turun juga untuk survei pilbup dan pilwakot di sejumlah wilayah di Jabar pada priode September–Oktober, hasilnya masih kurang lebih sama selalu di atas 70 persen, kecuali di Kota Bekasi dan Ciamis,” kata Toto di Bandung, Jabar, Jumat (8/11).

Dia memaparkan dari data yang ada, salah satu faktor keunggulan Derawan ialah Cagub Dedi Mulyadi sudah memiliki tingkat pengenalan sangat tinggi, yaitu 92,1 persen dan kesukaan 88,6 persen. Menurut Toto, angka ini cukup menggambarkan bahwa popularitas Dedi berbanding lurus dengan tingkat kesukaan.

BACA JUGA: Gerindra Siap Memenangkan Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan di Pilkada Jabar 2024

Dia menjelaskan tingginya tingkat pengenalan dan kesukaan tersebut terkonfirmasi secara logis pada dukungan yang merata di seluruh segmen demografis, seperti gender, suku, agama, usia, tingkat pendidikan dan penghasilan, dan lain-lain.

Yang menarik lagi, Toto menambahkan, pemilih partai yang cagubnya berbeda, yaitu PKS, PDIP dan PKB, justru mayoritas memilih Dedi-Erwan. Dia menyebut pemilih PKS 47,9 persen, PDIP 71,8 persen, dan PKB 62,1 persen memilih Dedi-Erwan.

Toto mengakui masih ada sisa waktu kurang lebih 20 hari bagi seluruh kandidat memaksimalkan target ideal elektabilitasnya. “Biasanya, hanya tsunami politik dan money politic yang bisa mengubah peta elektabilitas dalam waktu yang singkat itu. Masalahnya, sejauh ini belum terlihat akan adanya tsunami politik tersebut, termasuk money politic,” ungkapnya.

Menurut Toto, jika ada kandidat yang akan mencoba melakukan jurus abnormal seperti politik uang, hal itu tidaklah mudah. Pertama, ujar dia, hal itu butuh cost yang sangat besar, bahkan bisa ratusan miliar rupiah. Kedua, sangat berisiko terkena diskualifikasi Komisi Pemilihan Umum karena masuk dalam kategori pelanggaran TSM (terstruktur, sistematis dan masif).

“Mungkin, jika ada kandidat yang mau melakukan money politic, seharusnya punya elektabilitas yang tidak terlalu jauh, misalnya selisih 5 persen - 7 persen. Akan tetapi, kalau sudah lebih dari 20 persen apalagi di atas 30 persen, biasanya akan berpikir ulang. Selain butuh uang berkarung-karung, juga belum tentu efektif,” katanya.

Lebih lanjut Toto mengatakan bahwa dari data terbaru ada sekitar 31,2 persen pemilih yang berkategori soft supporter, yaitu gabungan antara yang sudah memilih tetapi bisa berubah, dengan yang belum punya pilihan sama sekali. "Pemilih yang berkategori seperti ini biasanya menjadi lahan tak bertuan yang masih bisa diperebutkan siapa saja," jelasnya.

Menurut Toto, Dedi-Erwan sudah memiliki strong supporter yang sangat fenomenal, yaitu 55,4 persen. "Ini angka strong supporter yang jarang terjadi. Dengan bekal angka ini, jika pun terjadi money politic, Dedi-Erwan tak akan kurang dari itu. Mungkin, uangnya diambil, tetapi memilihnya tetap ke Dedi-Erwan," katanya. (mcr27/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler