Survei LSI: Mayoritas Responden Ingin Kisruh Golkar Berakhir Damai

Jumat, 19 Desember 2014 – 19:09 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menggelar survei tentang kisruh internal Partai Golkar. Berdasarkan survei lembaya milik Denny JA itu, mayoritas responden menginginkan kisruh di internal Golkar antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono itu diselesaikan melalui mahkamah partai.

Peneliti LSI, Ardian Sopa mengatakan, pasca-keputusan menteri hukum dan HAM atas kepengurusan ganda di Golkar, 72,94 persen responden survei ingin kisruh di partai berlambang beringin itu berakhir damai. “72,94 persen ingin pimpinan Golkar segera melakukan islah dan menyelesaikan permasalahan dualisme melalui mahkamah partai," katanya dalam paparan hasil survei di Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/12).

BACA JUGA: Ingin Hemat Biaya, Jonan Resmikan 20 Pelabuhan dan 10 Bandara Serentak

Menurut Ardian, aspirasi itu muncul secara merata di hampir semua segmen responden. Mulai dari masyarakat di perkotaan, desa, responden pria maupun wanita, wong cilik maupun kelas ekonomi mapan ingin Golkar kembali bersatu.

"Namun yang paling besar harapan berasal dari pemilih Golkar yaitu 90,91 persen dan hanya 9,09 persen menginginkan melalui pengadilan," ujarnya.

BACA JUGA: Mendagri Klarifikasi SK Pemberhentian Rachmat Yasin

Lebih lanjut Ardian mengatakan,  ada beberapa alasan publik ingin konflik internal Golkar berakhir secara damai di mahkamah partai. Alasan-alasan itu berkaitan dengan posisi Golkar sebagai salah satu partai terbesar dan tertua.

Alasan pertamanya adalah kepercayaan masyarakat bahwa perpecahan Golkar berpengaruh terhadap stabilitas politik nasional. "Banyak yang menganggap Golkar sebagai penstabilitas politik nasional. Instabilitas politik internal Golkar akan berdampak pada stabilitas politik nasional," katanya.

BACA JUGA: Kejagung Siapkan 20 Jaksa untuk Diseleksi KPK

Kedua, lanjutnya, publik menilai Golkar sebagai role model bagi partai politik lain di Indonesia. Jika partai berlambang pohon beringin itu bisa menyelesaikan masalah internal dengan cara damai, yang lain pasti mengikuti.

Alasan terakhir, publik percaya Golkar sebagai partai tua memiliki tradisi panjang berkonflik. Karena itu, kemampuan para politisi Golkar dalam menyelesaikan konflik tidak perlu diragukan lagi.

"Tapi semakin panjang konflik, makin retak Golkar. Jika elit Golkar tidak mau islah dan memilih jalur pengadilan maka akan menambah dalam perpecahan di Golkar," ucapnya.

Survei LSI itu dilakukan melalui quick poll dengan metode multistage random sampling dan margin of error 2,9 persen. Responden sendiri berjumlah 1200 orang yang tersebar di 33 provinsi. LSI Denny JA juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif melalui metode analisis media, FGD dan wawancara mendalam.(dil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bikin Merinding, Foto Kapolri Pungut Kacamata Luhut Panjaitan Menang Lomba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler