Survei LSI Peringatan Dini Bagi Golkar

Rabu, 01 Juni 2011 – 19:37 WIB

JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tanjung mengingatkan, bila suara Golkar turun sejak bergabung dengan Sekretariat Gabungan (Setgab) maka Golkar harus segera menentukan pilihan, apakah tetap berada di Setgab atau tidak.

"Kalau trend sudah tidak membaik, yang didukung oleh tanda-tanda, maka sudah waktunya untuk Golkar mengambil sikapTapi sebelum keputusan dieksekusi, Golkar harus siap mengambil pilihan politik berdasarkan perjalanan bagaimana opini masyarakat, ada trend membaik atau tidak

BACA JUGA: Wa Ode dan Andi Rahmat Disebut Terima Uang

Kalau trend sudah tidak membaik ambil sikap," kata Akbar Tanjung di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (1/6)
Stagnannya suara Golkar berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) harus dijadikan bahan peringatan dini dan temuan yang harus segera ditelusuri.

"Stagnannya suara Golkar berdasarkan hasil survei itu bisa dijadikan bahan masukan bagi Golkar

BACA JUGA: Sekretaris KPU Bombana Ikut Bagi Uang

Bahkan bisa dijadikan bahan peringatan bagi Golkar
Untuk itu Golkar harus menelusurinya, mencari penyebabnya dan harus melakukan kajian terkait stagnasi tersebut," kata Akbar.

Namun Akbar tidak sepenuhnya sependapat bahwa stagnannya suara Golkar hanya disebabkan sejak Golkar bergabung dengan Setgab karena korelasinya sangat lemah

BACA JUGA: Putri Pahlawan Revolusi Didongkel dari Ketum PPRN

"Karena itu harus segera diadakan pengkajian untuk menemukan indikasi-indikasi penyebab turunnya suara GolkarBerdasarka kajian itu, dipikirkan apakah tetap di Setgab atau tidakTapi semuanya itu harus berdasarkan penelitian yang objektif dan harus jadi dasar bagi Golkar untuk menentukan langkah-langkah ke depan," kata mantan Ketua DPR RI itu.

Lebih lanjut, Akbar menjelaskan penyebab suara Golkar turun disebabkan beberapa faktorFaktor tersebut bisa saja karena tidak pro rakyat, menganggap Golkar hanya beretorika dengan jargon Suara Golkar, Suara Rakyat, tidak kritis terhadap kebijakan pemerintah, terlalu dekat dengan pemerintah sehingga Golkar tidak bisa bersikap kritisAkibatnya, masyarakat tidak percaya dan terjadi delegitimasi terhadap Partai Golkar.

Oleh karena itu, ia meminta DPP Partai Golkar untuk tetap menjalankan fungsi-fungsi partai secara jelas, kritis dan tidak ambivalen"Belum tentu penyebabnya karena Golkar di SetgabBisa saja Golkar tetap di Setgab tapi kita jalankan fungsi-fungsi partai secara kritisIni yang harus diingatkan kepada partai bahwa partai harus menjalankan fungsi intermediasi, dalam menyerap, menyalurkan dan memperjuangkan kepentingan rakyat dan fungsi mendesakkan apa yang harus menjadi kepentingan rakyat yang akan dijalankan oleh Golkar," ungkap Akbar(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud Usir Dua Saksi dari Ruang Sidang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler