jpnn.com, JAKARTA - Berbagai peristiwa yang terjadi selama empat bulan terakhir telah mengubah pandangan masyarakat terhadap partai-partai politik yang ingin bertarung pada Pemilu 2024 mendatang.
Perubahan paling mencolok ialah anjloknya elektabilitas PDIP sebagai juara dua pemilu sebelumnya, dan sementara Partai Demokrat justru melesat.
BACA JUGA: Rocky Gerung: Istana Diam-Diam Bikin Survei, Ada Nama Anies Baswedan
“Elektabilitas Demokrat melesat, PDIP anjlok, sedangkan PKS dan PSI naik,” demikian ungkap Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono mengenai hasil survei terbaru yang dilakukan pihaknya, Minggu (7/2).
Pada Oktober 2020, elektabilitas PDIP mencapai angka 31,4 persen. Namun, survei terbaru menunjukkan elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih itu sudah terperosok ke level 23,1 persen.
BACA JUGA: Survei Populix: Inilah Tren Investasi Indonesia di 2021
“Pengungkapan kasus korupsi bantuan sosial penanganan Covid-19 yang melibatkan menteri dan sejumlah politisi asal PDIP membuat citra parpol penguasa ini melorot tajam,” Andreas menjelaskan.
Di sisi lain, Partai Demokrat yang elektabilitasnya pada tahun lalu tak pernah lebih dari 3 persen, sukses memanfaatkan musibah yang menimpa PDIP.
BACA JUGA: Bang Emrus Melakukan Survei, Lantas Menyampaikan Saran untuk Pemerintah
Terbukti, partai yang dua kali menghantar Susilo Bambang Yudhoyono ke kursi presiden tersebut kini menyodok ke empat besar dengan elektabilitas 8,2 persen.
“Naiknya isu kudeta terhadap kepemimpinan Demokrat bisa jadi upaya untuk terus mendulang elektabilitas,” Andreas menambahkan.
Kenaikan mencolok lainnya dialami PKS, dari 6,1 persen pada Oktober 2020 menjadi 7,7 persen. Hal yang sama terjadi pada elektabilitas PSI yang naik dari 4,6 persen menjadi 4,8 persen.
“Yang mengejutkan, Partai Ummat yaitu parpol baru besutan Amien Rais dengan elektabilitas 1,1 persen, atau 0,1 persen di atas PAN, berhasil menggerus basis suara PAN,” lanjut Andreas.
Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 20-31 Januari 2021, dengan sambungan telepon kepada 1200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Adil