jpnn.com, JAKARTA - Startup di bidang health tech SehatQ melakukan survei untuk menggali persepsi publik terhadap vaksin Covid-19. Survei yang dilakukan secara online pada Oktober 2020 melibatkan 797 responden.
Hasil survei tersebut berhasil memetakan pandangan publik terhadap kehadiran vaksin di masa pandemi saat ini.
BACA JUGA: Pemerintah Impor Vaksin Covid-19 Sinovac, Apa Kabar Merah Putih?
“Hasil survei memperlihatkan bahwa sebagian besar masyarakat bersedia menerima vaksin Covid-19,” kata CEO SehatQ, Linda Wijaya dalam webinar bertajuk 'Bagaimanakah Jaminan Keamanan dan Keefektifan Vaksin Covid-19?', besutan SehatQ dan Bio Farma, Kamis (21/1).
Dia menyebutkan, dari total 797 responden, sebanyak 88% di antaranya (699 orang) bersedia mendapatkan vaksin. Dari segi waktu pemberian vaksin, sebagian besar responden yaitu sebanyak 49% (394 orang) berharap vaksinasi massal dilakukan apabila kualitas vaksin telah terbukti efektif.
BACA JUGA: Agus Merenovasi Rumah dari Hasil Memeras Teman Prianya, Lihat Gayanya
Sementara itu, ada sebanyak 19% responden (155 orang) yang ingin vaksinasi dilakukan secepatnya. Di luar keduanya, ada masing-masing 10% (76 orang) dan 9% (74 orang) yang memilih mendapatkan vaksin sesuai jadwal pemerintah dan setelah kelompok prioritas menerimanya.
SehatQ juga menggali informasi dari para responden yang belum bersedia menerima vaksin.
BACA JUGA: Ancam Sebar Video Telanjang, Agus Peras Teman Pria Rp100 Juta, Ketagihan, Minta Lagi, Banyak Sekali
"Dalam suvei kami, ada 12% responden dari total responden (98 orang dari 797 orang) yang menolak vaksin dengan empat alasan," sebut Linda.
Pertama, para responden (66% responden atau 98 orang yang menolak) tidak yakin terhadap keamanan maupun efektivitas vaksin Covid-19.
Kedua, sebanyak 19% (19 orang) responden mengkhawatirkan efek samping di kemudian hari. Ketiga, 8% responden (8 orang) meyakini ada alternatif selain vaksin untuk mengakhiri pandemi.
Keempat, pertimbangan kepercayaan dalam agama membuat 6% responden (6 orang) menolak vaksin Covid-19.
Menanggapi hasil survei ini, Senior Executive Vice President (SEVP) Penelitian dan Pengembangan Bio Farma, Adriansjah Azhari menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitas dan keamanan vaksin Covid-19 yang beredar di Indonesia.
“Sebelum didistribusikan kepada masyarakat, tim peneliti bersama tim medis, melakukan pengujian ketat terhadap vaksin,” kata Adriansjah.
Bio Farma sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlibat dalam penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 yang akan diedarkan kepada masyarakat Indonesia.
Linda menambahkan, SehatQ mendukung program vaksinasi Covid-19 pemerintah dengan serangkaian program edukasi masyarakat dan layanan smart health screening vaksin. Rangkaian layanan tersebut disediakan tanpa dipungut biaya. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad