Survei Target, Jogging Depan Ritz Carlton

JAKARTA- Mabes Polri merilis isi dari laptop gembong teroris Noordin M Top di Jakarta, Selasa (29/9)Dari sejumlah dokumen dalam laptop itu, terdapat rekaman video awal rencana peledakan Hotel Ritz Carlton dan JW Mariott.

Pada rekaman video tanggal 21-6-2009 sekitar pukul 07.33, Dani Dwi Permana dan Nana Ichwan Maulana melakukan survei dengan beraktivitas jogging dan senam di lapangan dengan latar belakang Hotel Ritz Carlton dan JW Mariott

BACA JUGA: Atensi Khusus untuk Kapuspenkum

Dari rekaman yang diambil oleh Syaifudin Zuhri itu mereka juga berbicara di depan kamera, namun tidak jelas percakapannyaTetapi inti yang ditangkap mereka akan meledakkan gedung hotel yang berada di belakang mereka.

"Dani yang tinggi, dan Nana yang pendek

BACA JUGA: BPK Temukan Pelanggaran di Bank Century

Keduanya survei sasaran peledakkan," terang Kanit Cyber Crime Mabes Polri, Kombes Pol Petrus Reinhard Golose dalam jumpa pers di Mabes Polri.

Selain itu, polisi juga membeberkan rekaman video tertanggal  23 -6-2009 sekitar pukul 18:29 yang menayangkan aktivitas mereka di dalam kamar, yang diduga berlokasi di rumah yang mereka sewa di kawasan MampangSalah satu dari mereka menyebut Kuningan, tetapi kata Petrus, yang dimaksud bukan nama jalan tapi daerah

BACA JUGA: Desakan agar Kapolri Mundur Menguat

Lalu, ada lagi video tertanggal 28-6-2009 sekitar pukul 17:39, Nana kembali duduk di depan lokasi targetDari video itu ada suara yang menyebut Amerika hancur, Australia Hancur dan Indonesia hancurSuara itu diyakini suara Syaifudin Zuhri.

Kemudian ada video tentang persiapan terakhir di mana Dani dan Nana membeli baju di tempat perbelanjaanNamun tidak jelas tepatnya.

Sementara, dari dalam isi laptop itu juga polisi menemukan dokumen yang menunjukkan bahwa Syaifudin Zuhri menduduki jabatan strategis dalam jaringan Al Qaidah di Asia TenggaraAda juga tulisan Zuhri tentang organisasi tersebut.

Dari layar, Syaifudin Zuhri Bin Djaelani Irsyad menulis tentang organisasinya: Kita adalah organisasi yang rapi pemimpinnya, ada bendahara, ada orang yang ngurusin dana, ada tugasnya cari orang alias provokator, ada ulama yang memberikan dakwah dan agama, ada yang jagain keluarga mujahidAda yang cari mobil,  cari bahan peledak, cari senjata, ada yang urusan luar dan dalam negeri, urusan politik ancaman untuk musuh, ada yang kerjaannya bikin rekaman, ada yang kurir tukang antar jemput pesanan/orang/barang dan ada yang menjadi relawan syahid dan lain sebagainya.(mas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Gelar kuliah Umum