BINTUNI – Pesawat Susi Air jenis Caravan C 208 B sekitar pukul 09.40 WIT kemarin (8/6) tergelincir di Bandara Bintuni, Papua Barat. Dugaan awal, pipa hidrolit pecah membuat rem atau break tidak berfungsi hingga mengakibatkan pesawat yang akan take off menuju Bandara Rendani Manokwari itu langsung keluar lintasan dan terperosok ke dalam parit, tepatnya di ujung landasan pacu sebelah barat Bandara Bintuni.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden iniDemikian pula badan pesawat juga tidak mengalami kerusakan berarti. Mika, seorang penumpang yang menjadi penumpang Susi Air mengatakan, saat akan terbang, pesawat yang membawa 10 penumpang itu dalam kondisi normal, tidak terdengar gangguan mesin ataupun apapun bentuknya
BACA JUGA: Tak Dapat BBM Bersubsidi, Nelayan Ngamuk
“Kami tidak mendengar bunyi ataupun atau gejala kerusakan
“Saat tergelincir, pilot mengatakan, penumpang tetap tenang dan jangan tergesa- gesa, saat turun dari pesawat,” kata Mika, mengulang ucapan pilot.
Sementara Pilot Blair dan Co Pilot Udit yang ditemui wartawan enggan menjelaskan kronologis kejadiannya
BACA JUGA: Rapat Banyak Bercanda, DPRD Batam Kerap Usul Kunker
Alasannya, sesuai aturan perusahan, ia dilarang memberi komentar kepada publik. “Sorry we can say anything, thank you,” ucap Blair.Pantauan Radar Sorong (Group JPNN), setelah pesawat terperosok ke parit, tidak lama berselang, puluhan masyarakat yang datang ke lokasi kejadian langsung membantu menarik badan pesawat keluar dari parit
Akibat gagal terbang, pihak Susi Air mengembalikan uang 100 persen kepada 10 penumpang yang batal berangkat. Hingga berita ini ditulis tadi malam, tim teknisi Susi Air telah tiba di Bintuni dan tengah memperbaiki pesawat yang gagal terbang tersebut
BACA JUGA: Bono di Riau Bakal Jadi Magnet Peselancar Dunia
(dan)BACA ARTIKEL LAINNYA... Gugatan Ditolak, RRI Fakfak jadi Sasaran Pengrusakan
Redaktur : Tim Redaksi