"Pimpinan yang baik adalah yang mau bertanggung jawab dan tidak mengorbankan anggotanya," tegas Susno Duadji dalam jumpa pers, di Jakarta, Kamis (18/3), sebelum memenuhi panggilan Satgas Mafia Hukum.
Di depan wartawan, Susno –lulusan Akabri tahun 1977 tersebut- menyatakan tidak setuju dengan prilaku yang tidak sesuai dengan perkataan.
Susno mengatakan dia ingin anggota Polri, dalam level apapun juga sadar bahwa Polri itu adalah milik rakyat bukan milik pimpinan atau elit polisi
BACA JUGA: SBY Harus Benahi Koalisi
"Institusi Polri harus dikelola dengan baik sesuai kehendak rakyat dan dapat dipertanggungjawabkan,” paparnya.Dia menyatakan, apapu pangkat dan jabatannya, seorang pemimpin harus peka terhadap rasa keadilan yang berlaku dalam masyarakat
Seorang pemimpin, kata dia, tidak boleh munafik atau berkata-kata tidak sesuai dengan perbuatan dan juga berupaya memperkaya diri dengan cara illegal
BACA JUGA: Dicecar KPK 7 Jam, Politisi Demokrat Bungkam
"Kemudian, gemar mencari-cari kesalahan-kesalahan orang lain untuk menutup-tutupi kesalahannya," jelas Susno, tanpa merinci siapa pimpinan yang dimaksud dalam ungkapannya tersebutSusno Duadji, lahir di Pagar Alam, Sumatera Selatan, 1 Juli 1954; 55 tahun yang lalu, menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri) yang menjabat sejak 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009.
Sebelumnya, Susno terkenal karena pernyataannya soal Cicak vs Buaya, kemudian disinyalir sebagai ‘Trunojoyo 3’ dalam rekaman percakapan kasus Bank Century, serta saat menjabat sebagai Kapolda Jabar, mengumumkan jargon; 'Jangan Pernah Setori Saya'.(lev/jpnn)
BACA JUGA: Popularitas Boediono-Sri Mulyani Naik
BACA ARTIKEL LAINNYA... HMI-MPO Ajukan Uji Materi UU Kejaksaan
Redaktur : Tim Redaksi