jpnn.com - JAKARTA – Otoritas pasar modal akhirnya mencabut larangan perdagangan saham perseroan (suspensi) pada Bumi Resources (BUMI).
Saham BUMI pun bisa ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (5/10) kemarin.
BACA JUGA: Ribuan Karyawan Freeport Mogok Kerja, Pemerintah Ogah Campur Tangan
Itu dilakukan setelah mempertimbangkan kepatuhan perusahaan dalam memenuhi sejumlah kewajiban penyampaian informasi dan pemenuhan atas sanksi bursa.
Di mana perseroan telah menyampaikan laporan keuangan tahunan pada 4 Oktober 2016 dan penyampaian laporan keuangan interim pada 5 Oktober 2016.
BACA JUGA: DPR Kerahkan PMN Rp 9 Triliun kepada 4 BUMN Ini
”Jadi, setelah perusahaan mematuhi ketentuan pasar modal, suspensi kami cabut,” tutur Kepala Penilaian Perusahaan I BEI I Gede Nyomana Yetna di Jakarta, Rabu (5/10).
Saham perusahaan tercatat tidak aktif diperdagangkan sepanjang tiga bulan terakhir.
BACA JUGA: Penanaman Modal Asing Masih Dominasi Investasi
Itu terhitung sejak saham BUMI dikerangkeng pada 30 Juni 2016 lalu. Kemudian suspensi diperpanjang hingga 1 Agustus 2016.
Nah, pencabutan suspensi perdagangan efek Bumi Resources di pasar reguler dan tunai terhitung sejak sesi kedua perdagangan kemarin.
Dengan begitu, efek perseroan dapat diperdagangkan di seluruh pasar. Berdasar data perdagangan, usai suspensi itu dibuka, saham Bumi Resources langsung menanjak signifikan.
Saham Bumi Resources tercatat meroket 14,71 persen menjadi Rp 78 per saham. Harga saham perusahaan sempat menyentuh level tertinggi di kisaran Rp 82 dan terendah Rp 63 per saham.
Nilai frekuensi perdagangan saham 12.026 kali dengan nilai transaksi Rp 69,8 miliar.
Tetapi, pada penghujung sesi perdagangan, saham sejuta umat tersebut gagal mempertahankan penguatan pada level puncak.
Itu setelah parkir di kisaran Rp 77 per lembar setelah hanya menguat 13,24 persen (9 poin). (far/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyaluran Kredit Diyakini Dongkrak Laba Bersih Mandiri
Redaktur : Tim Redaksi