BACA JUGA: Boeing 737-500 Milik Aeroflot Jatuh
Sebelumnya, dilaporkan 1 bayi meninggal dan 13 lainnya sakit parah gagal ginjal karena mengkonsumsi susu formula merek SanluMelihat perkembangan kasus tersebut, pemerintah Tiongkok janji serius menangani
BACA JUGA: Rakyat Thailand Butuh Kepastian
’’Ini merupakan insiden keamanan pangan yang sangat serius,’’ ujar Gao Qiang, pejabat kementerian kesehatan TiongkokBACA JUGA: Kereta Tabrakan di LA, 17 Orang Tewas
Pemerintah juga membantah tudingan bahwa mereka lamban menindaklanjuti kasus yang mencuat sepekan belakangan iniDikatakan, 19 orang telah ditahan terkait kasus susu beracun tersebut.Sedangkan 78 yang lain diinterogasi soal bagaimana bahan kimia berbahaya tersebut bisa meracuni produk makanan untuk bayi
Untuk menelusuri kasus ini, pemerintah membentuk tim khusus yang melibatkan kementerian kesehatan, badan pengawas makanan, serta pemerintah lokalPemerintah juga menunjuk pemerintah provinsi Hebei, markas Sanlu Group, untuk menghentikan sementara kegiatan produksi sampai penyelidikan usai.
Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa susu bayi Sanlu yang terkontaminasi telah mengakibatkan batu ginjal pada para bayi yang jadi korbanPadahal, lazimnya kasus batu ginjal terjadi pada orang dewasaPara bayi korban susu beracun ini akan mendapatkan perawatan intensif yang ditanggung oleh pemerintah.
Pemerintah Tiongkok kini melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pasar produk susu formulaPemerintah juga telah menunjuk AQSIQ (the Administration of Quality Supervision, Inspection, and Quarantine, atau Badan Pengawas Makanan Tiongkok) untuk memeriksa seluruh merek susu formula bayi yang beredar, dan menarik produk-produk yang terkontaminasi dari pasaranPemeriksaan juga akan dilakukan terhadap kegiatan yang terkait sirkulasi pembuatan susu, seperti peternakan sapi, pengolahan susu sapi, dan sebagainya.
Pemerintah Tiongkok sangat menyayangkan kelambanan Sanlu Group dalam merespons keluhan konsumen, yang sejatinya sudah muncul sejak Maret lalu
Hasil pemeriksaan laboratorium juga telah menunjukkan kandungan melamin dalam susu produk merekaNamun produsen susu terbesar di Tiongkok ini baru memerintahkan penarikan produk susu yang terkontaminasi Selasa lalu.
Fonterra Cooprative Group, Ltd, produsen susu bermarkas di Selandia Baru yang memiliki 43 persen saham Sanlu Group, menyatakan telah merekomendasikan penarikan produk sejak Agustus lalu, ketika kontaminasi melamin pertama kali teridentifikasi.
Melamin merupakan bahan kimia berbahaya jika digunakan dalam produk makananBahan kimia ini biasa digunakan dalam pembuatan plastik, pupuk, dan produk pembersihKandungan melamin yang ditemukan pada sebagian produk Sanlu ini ditambahkan untuk meningkatkan presentase protein pada susu mentah atau susu bubuk.
Produk-produk gagal dan palsu merupakan suatu hal yang biasa terjadi di TiongkokSudah banyak korban, mulai dari para bayi sampai pasien rumah sakit yang celaka, bahkan terbunuh akibat produk tercemar atau palsu dalam bentuk susu, obat-obatan, cairan, dan sebagainyaKasus ini seharunya menjadi pelajaran bagi pemerintah Tiongkok untuk memberikan pengawasan lebih terhadap produk yang bisa membahayakan konsumen. (BBC/AP/Xinhua/ard/erm/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politik Thailand Berubah Cepat
Redaktur : Tim Redaksi