jpnn.com - BLORA – Seorang profesor dari Daito Bunka University Japan, Noriaki Oshikawa berkunjung ke Blora, Jawa Tengah. Kedatangannya untuk meneliti sejarah sastrawan besar Indonesia Pramoedya Ananta Toer.
Noriaki tiba di Blora pada Kamis (14/10). Selanjutnya, pada Jumat (14/10) dia blusukan ke sejumlah lokasi yang berkaitan dengan Pramoedya.
BACA JUGA: Warga Kaget Tahu Yulianto Simpan Puluhan Kilo Narkoba di Bawah Kasur
Selain itu, Noriaku juga menyambangi makam Pram -sapaan Pramoedya- dan keluarganya. Lokasi lain di Kota Sate yang disambangi Noriaki adalah Stasiun Lama Blora dan Jembatan Bangkle.
Noriaki ditemani oleh adik kandung Pram, Susilo Toer dan anaknya. Rencananya, hasil penelitian Noriaki itu akan dijadikan buku biografi tentang Pramoedya.
BACA JUGA: Begini Cara Cerdas Gubernur Lampung Berantas Pungli
Lokasi pertama yang dikunjungi Noriaki adalah rumah Pram. Dilanjutkan dengan mendatangi SMP N 5 Blora, sekolah yang dibangun ayah Pram, Mastoer.
Sekolah itu dulunya bernama Institut Budi Utomo. Dia juga melihat monumen Mastoer.
BACA JUGA: Terobsesi Tubuh Seksi Olla Ramlan, Kuras Tabungan Anak Rp 100 Juta
Dari SMP 5, Noriaki lantas ke rumah salah satu saudara Pram yang berada di depan sekolah itu. Noriaki kemudian mengunjungi makam Pram beserta keluarganya di Taman Makam Pahlawan Blora.
Makam Pram berjejar dengan makam keluarga yang totalnya ada delapan makam. Salah satunya makam nenek Pram, yang ditulisnya dalam buku berjudul Gadis Pantai.
Dari pemakaman, perjalanan dilanjutkan menuju Jembatan Bangkle dan Stasiun Lama Blora. Saat menuju jembatan, rombongan harus menyusuri tebing dan semak.
Sesampainya di aliran sungai di bawah jembatan, Noriaki membuang uang koin. Hal itu dipercaya, agar dia bisa kembali lagi ke Blora.
Noriaki mengungkapkan, kunjungannya untuk penelitian dalam rangka menulis buku biografi Pram. Dia perlu datang ke Blora langsung untuk mendapatkan bahan-bahan dalam penulisan buku tersebut.
“Ini kedatangan kedua saya di Blora. Rencananya dalam bab satu buku saya nanti, berisi penggambaran masa kecil Pram. Pram masa kecilnya kan di sini. Sehinga saya ingin melihat jejak-jejaknya,” ungkapnya.
Noriaki telah menerjemahkan buku-buku Pramoedya ke dalam bahasa Jepang. Antara lain Keluarga Gerilya, Bumi Manusi, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca.
“Buku yang saya terjemahkan sudah laku 10 ribu eksemplar dalam waktu lima tahun,” terangnya.
Usai mengunjungi tempat-tempat sejarah tentang Pram, Noriaki diundang Wakil Bupati Blora Arief Rohman ke ruang kerjanya. Arief mengajak Noriaki makan sate ayam khas Blora.
Mantan anggota DPRD provinsi itu, juga memberikan oleh-oleh kaos Pram. “Kita senang Noriaki Oshikawa datang ke Blora. Berarti Pram memiliki nama yang besar di dunia. Kami berharap, hal itu nantinya berdampak juga bagi Blora,” katanya.(sub/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perekaman e-KTP di Bandung Sudah Capai 85 Persen
Redaktur : Tim Redaksi