jpnn.com - jpnn.com - Materi ujian sekolah berstandar nasional (USBN) 2017 tidak semuanya menggunakan soal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Menurut Dirjen Guru dan Tenaga Kendidikan (GTK) Sumarna Surapranata, pusat hanya menyediakan 25 persen butir soal yang akan menjadi jangkar.
BACA JUGA: Mendikbud Pastikan Distribusi Soal Aman dan Tepat Waktu
Sedangkan sisanya merupakan soal yang dibuat kelompok kerja guru (KKG), khususnya oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
"Jadi guru MGMP sebelum ditugaskan menyusun soal telah dilatih terlebih dahulu. Sebab, skema USBN untuk meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran. Guru harus terbiasa membuat soal bernalar tinggi," kata Pranata di Jakarta, Kamis (2/3).
BACA JUGA: UN SMK Lebih Awal, 3 April
GTK, lanjut Pranata, menyiapkan guru dengan memberikan pelatihan kepada kelompok kerja guru. Ada sekira 6.000 guru yang dilatih.
Pranata menyebutkan, ada dua jenis soal yang dibuat MGMP yaitu pilihan ganda dan uraian.
BACA JUGA: Wuihh... Ombudsman Bakal Awasi UN dan USBN
Soal-soal tersebut digandakan dan dipakai untuk USBN dengan merujuk pada 25 persen butir jangkar soal titipan dari pusat sebagai standarisasi.
Dengan itu, para guru yang terlibat dalam pembuatan soal, tidak mengalami kesulitan.
Sebab mereka telah terbiasa menyusun soal dan dibantu oleh soal jangkar.
"Pemerintah pusat hanya menganggarkan pelatihan guru MGMP dalam jumlah kecil. Dalam hal ini, satu kabupaten memiliki satu kelompok kerja guru yang dilatih pembuatan soal," ucapnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simulasi Kedua UNBK Hanya Muncul Masalah Setrum
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad