jpnn.com - PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengambil sumpah janji 1.976 aparatur sipil negara (ASN) yang terdiri dari 478 pegawai negeri sipil dan 1.498 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja formasi 2022 di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.
Adapun PPPK itu terdiri dari PPPK guru 1.274, PPPK tenaga kesehatan 134, PPPK teknis 90, dan simbolis kenaikan pangkat 24 orang. Sutarmidji menyampaikan pesan tegas kepada para PNS dan PPPK yang baru dilantik itu. Sutarmidji mengingatkan PNS dan PPPK itu untuk bersikap netral dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
BACA JUGA: 7 Pokok RUU ASN Bakal Disahkan, Ada Pasal Pengangkatan Honorer Jadi PNS?
"Saya menekankan kepada seluruh ASN untuk netral dalam menyambut tahun politik," kata Sutarmidji seusai mengambil sumpah janji 1.976 ASN itu di Pontianak.
Orang nomor satu di Pemprov Kalbar itu juga mengingatkan ASN jangan sampai menjadi bagian tim sukses. "Tadi sudah ikrat netralitas. Jangan sampai ASN itu terbawa ke sana-sini dalam politik. Kemudian jangan sampai juga bagian dari tim sukses ini, tim sukses itu," ungkapnya.
BACA JUGA: Pendaftaran PPPK 2023, Nasib Guru Honorer Tidak Masuk Dapodik, Sabar ya
Dia pun meminta ASN untuk bekerja dengan baik. Menurut dia, karier ASn itu bukan tergantung pada siapa pemenang pemilu. "Akan tetapi, karier itu tergantung dari prestasi dan kinerja," katanya.
Jadi, mantan wali kota Pontianak yang menjabat dua periode itu meminta para ASN untuk membiasakan diri mandiri dalam hal berkarier. "Jangan cantel sana cantel sini, itu tidak tidak baik untuk organisasi pemerintahan. Jadi, jalankan saja sesuai ketentuan yang ada," ungkapnya.
BACA JUGA: Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sutarmidji Fokus Memperbaiki Jalan Provinsi di Daerah
Midji, panggilan akrab Sutarmidji, juga meminta seluruh PNS dan PPPK yang baru saja dilantik itu untuk memahami dan mengikuti aturan, serta berdedikasi yang optimal dalam berkarier.
"Berkarierlah dengan baik, berprestasilah dengan baik karena ke depan tidak mungkin orang yang punya prestasi tidak mendapat perhatian," ungkap Midji.
"Contoh, misalnya TNI Polri yang mendapat Adhi Makayasa, pasti kariernya bagus karena memang sudah teruji dan kariernya pasti akan berjalan dan dia pasti disiplin karena memegang teguh predikat yang disandang," tambahnya.
Menurut Midji, jika PNS dan PPPK menjadi teladan, serta bisa menjaga integritas diri, kemudian menjaga predikat yang sudah melekat pada dirinya, maka akan mampu mencapai jenjang karier yang tertinggi.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Negara Haryomo Dwi Putranto merasa terhormat karena BKN turut dihadirkan pada acara pelantikan yang sakral itu.
Dia juga berpesan kepada ASN dan PPPK bahwa disiplin dan moralitas adalah hal yang utama.
Sebab, PPPK adalah bagian dari ASN.
Tidak ada dikotomi antara PNS dengan PPPK, meskipun saat ini melaksanakan tugasnya berdasarkan kontrak kerja antara PPPK dengan gubernur.
"Seperti yang kita dengar bersama tadi kurang lebihnya lima tahun. Namun, apabila organisasi masih memerlukan, kontrak kerja itu masih bisa diperpanjang sekali lagi sesuai dengan kebutuhan organisasi," ujarnya.
"Saya ucapkan selamat bergabung menjadi pegawai aparatur sipil negara. Mari kita jaga NKRI, mari kita jaga netralitas untuk kemajuan bangsa dan negara, khususnya di Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat," pungkasnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi