Sutiyoso Diganti, Pejabat BIN Ini Pilih Berhenti

Senin, 05 September 2016 – 05:50 WIB
Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) BIN, Dradjad H Wibowo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah mengusulkan nama Komjen Budi Gunawan sebagai calon kepala  Badan Intelijen Negara (KaBIN) ke DPR. BG -sapaan Budi- yang kini Wakapolri bahkan akan segera menjalani fit and proper test untuk menjadi pengganti Sutiyoso di pucuk pimpinan BIN.

Namun, perubahan sepertinya tak hanya ada di posisi KaBIN. Sebab, Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) BIN, Dradjad H Wibowo juga sudah ancang-ancang untuk mengundurkan diri dari posisi elite di lembaga telik sandi itu.

BACA JUGA: Bupati Ditangkap Petugas Bersenjata, Disaksikan Para Tamu

“Insya Allah nanti setelah Mas Budi dilantik sebagai KaBIN, saya langsung mengundurkan diri dari DISK BIN. Ini bukan karena saya tidak menerima kepemimpinan Mas Budi,” ujar Dradjad melalui layana pesan singkatnya.

Mantan wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, langkahnya untuk mundur dari posisi DISK BIN bukan karena menolak BG sebagai pengganti Sutiyoso. Dradjad menegaskan, keputusannya mundur karena sebagai penghargaan atas persahatannya dengan Sutiyoso.

BACA JUGA: Bupati Banyuasin Ditangkap KPK, Mendagri: Kasihan Pemilihnya di Pilkada

“Mas Budi sangat kompeten untuk memimpin BIN. Tapi ini lebih sebagai wujud persahabatan saya dengan Bang Yos (sapaan akrab Sutiyoso, red),” ujar Djadrad.

Anggota Komisi XI DPR peride 2004-2009 itu menegaskan, dirinya dalam posisi apa pun selalu menempatkan persahabatan di atas jabatan dan kekuasaan. “Politik dan jabatan datang dan pergi. Sahabat sejati akan selalu bersama kita hingga akhir hayat nanti,” tegasnya.

BACA JUGA: Anak Buah Disandera, Begini Reaksi Keras Siti Nurbaya

Dradjad juga mengatakan, langkah Presiden Jokowi mengganti Sutiyoso juga bukan karena mantan Wadanjen Kopassus itu gagal memimpin BIN. Bahkan, kata Dradjad, ada sederet prestasi Sutiyoso setelah menjadi KaBIN menggantikan Marciano Norman.

Beberapa kiprah Sutiyoso yang mendapat apresiasi antara lain keberhasilannya membujuk tokoh combatant Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Din Minimi. Selain itu, kata Dradjad, Bang Yos juga berhasil membujuk beberapa combatant Organisasi Papua Merdeka (OPM) agar kembali ke masyarakat.

Bahkan ada anggota kelompok teroris di Poso pimpinan Santoso yang menyerahkan diri melalui BIN. Yang tak kalah moncer adalah ketika Sutiyoso membawa pulang buron koruptor BLBI, Samadikun Hartono dari Tiongkok, serta mantan Bupati Temanggung Totok Ary Prabowo dari Kamboja.

“BIN di era Bang Yos juga berhasil membantu menarik pajak Rp 400 milyar hanya dalam waktu sekitar 30 menit dari wajib pajak yang kasusnya sudah inkrah tapi tidak mau membayar,” tuturnya.(ara/jpnn)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Ekonomi Indonesia Mandiri? Yuk, Sukseskan Tax Amnesty


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler