SURABAYA - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia mengaku siap mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres)Karena itu, saat ini dia tengah menyiapkan partai yang dipimpinnya untuk menghadapi Pemilu 2014
BACA JUGA: KPU Dorong Rencana Uji Materi UU Penyelenggara Pemilu
Persiapan itu dimulai dengan safari politik yang diawali di Jawa Timur sejak Senin (19/9) lalu.Hal itu disampaikan Sutiyoso saat berkunjung di redaksi Jawa Pos, Gedung Graha Pena Lantai 4, Surabaya
BACA JUGA: Baru Disahkan, UU Penyelenggara Pemilu Bakal Digugat ke MK
Rombongan tersebut disambut Direktur Jawa Pos Nany Wijaya dan Pemimpin Redaksi Jawa Pos Leak Kustiya beserta awak redaksi.Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, saat ini ideologi atau platform partai tidaklah penting
BACA JUGA: Pramono Sebut Penyelidikan Century di KPK Alami Kemajuan
Karena itu, PKP Indonesia mengusung Sutiyoso sebagai figur, termasuk untuk dicalonkan untuk menjadi presidenDia yakin pengalamannya sebagai gubernur DKI Jaya bisa digunakan untuk memperbaiki negara ini.Namun, Sutiyoso menegaskan, menjadi capres bukanlah target utamaDia lebih berambisi untuk membesarkan partai daripada menjadi capresDia merasa lebih bangga bila berhasil menempatkan kader-kader partainya sebagai anggota legislatif atau kepala daerah"Yang penting partai ini besar duluSaya malu diusung sebagai capres kalau partai ini gagal dalam pemilu," ujarnya
Sutiyoso, yang akrab disapa Bang Yos, mengatakan, menurut undang-undang, partai politik harus memiliki dewan pengurus di seluruh provinsi, 75 persen kabupaten/kota di masing-masing provinsi, dan 50 persen kecamatan di masing-masing kabupaten/kota"Saya yakin itu bisa tercapaiBahkan saya menargetkan memiliki dewan pengurus 100 persen hingga kecamatan," katanya.
Aturan mengenai partai politik, kata Sutiyoso, tampak sekali dibuat untuk mengganjal partai-partai kecilNamun, dia mengaku siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk apabila parliament treshold (PT) ditetapkan sebesar 5 persen
"Aturan itu memang dibuat untuk mengganjal partai-partai kecilPadahal, partai-partai kecil itu sebenarnya banyak yang memiliki potensi," ucapnya.
Mantan Pangdam Jaya itu mengatakan, bila partai-partai nonparlemen yang kalah dalam Pemilu 2004 lalu bergabung, sebenarnya mereka memiliki suara hingga 18 persenItu berarti mereka menjadi runner up, melebihi suara Partai Golkar dan PDI Perjuangan
"Namun, mereka lebih memilih untuk berkoalisi dengan salah satu partai pemenang pemiluHasilnya, mereka hanya dimanfaatkan, tidak dapat apa-apa," tuturnya(dew)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taufik: Jangan Sebut DPR Goblok
Redaktur : Tim Redaksi