Suvarnabhumi Bisa Berdarah

Sabtu, 29 November 2008 – 12:09 WIB
BANGKOK - Somchai Wongsawat menyerang balikTuntutan mundur yang kian keras disuarakan Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) dibalas Perdana Menteri (PM) Thailand dengan terus meningkatkan tekanan kepada kelompok demonstran penentang pemerintahannya itu

BACA JUGA: Tiada Dinner untuk Presiden India



Sehari setelah menyatakan kesiapan untuk mengambil alih kembali kendali Bandara Suvarnabhumi dan Don Muang dari tangan para demonstran, kemarin (28/11) adik ipar mantan PM Thaksin Shinwatra itu menyatakan, dua bandara terpenting Negeri Gajah Putih tersebut berada dalam status kondisi darurat


Artinya, jika negosiasi dengan PAD gagal mendapatkan hasil, polisi diperkenankan untuk mengusir paksa mereka dengan segala cara

BACA JUGA: Teroris Bertahan di Hotel Taj Mahal

"Tapi, sedapat-dapatnya polisi tetap harus menghindarkan penggunaan cara-cara kekerasan," kata Juru Bicara Pemerintah Thailand Nattawut Sai-Kau


Negosiasi dua pihak sudah dimulai kemarin

BACA JUGA: Keluarga Chen Shui-bian Siap Kembalikan Rp 264 M

"Kami minta mereka (demonstran) untuk membiarkan bandara beroperasi seperti sedia kalaBila gagal, kami akan menempuh upaya lain," ujar Letnan Jenderal Suchart Muenkaew, kepala negosiator polisi, seperti dilansir kantor berita Reuters.

Namun, ketika negosiasi baru dimulai saja, korban sudah jatuh di pihak polisiKepala Kepolisian Thailand Jenderal Pacharawat Wongsuwan dinonaktifkan oleh Somchai yang untuk sementara ini berkantor di Chiang Mai, 700 km ke arah utara BangkokPacharawat dimakzulkan karena dianggap tidak berinisiatif untuk berdialog langsung dengan PAD

PAD sendiri langsung dengan tegas menolak imbauan untuk meninggalkan bandara kecuali Somchai sudah lengserHingga kemarin, mereka masih belum mengizinkan bandara beroperasi"Kami tidak akan beranjakKami siap pasang badan melawan polisi jika mereka nekat mencoba membubarkan kami,'' kata Suriyasai Katasila, salah seorang pucuk pimpinan PAD, kepada Reuters.

Meski pemerintah menjamin tidak akan menggunakan kekerasan, spekulasi bakal berdarahnya Suvarnbabhumi dan Don Muang saat polisi mengusir paksa para demonstran nanti tetap mengemukaSebab, seperti dilaporkan Associated Press, tadi malam sekitar 200 polisi bersenjata tameng dan berbagai peralatan antihuru-hara lainnya telah diterjunkan di dekat terminal penumpang tempat para demonstran bermarkasMereka siap tempur(ape/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Evakuasi Turis dengan Pesawat Militer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler