Tiada Dinner untuk Presiden India

Sabtu, 29 November 2008 – 11:22 WIB
DENPASAR -  Negeri dikoyak teroris tak menghalangi niat Presiden India Pratibha Devisingh Patil berkunjung ke BaliJumat (28/11) petang, pukul 18.55 Wita, Patil mendarat bersama rombongan besarnya di Bandara Ngurah Rai, Bali

BACA JUGA: Teroris Bertahan di Hotel Taj Mahal

Kedatangannya lebih awal 25 menit dari jadwal yang disebutkan Humas Pemprov Bali


Karena baru saja diguncang tragedi, rombongan presiden perempuan itu terlihat masih berbalut duka

BACA JUGA: Keluarga Chen Shui-bian Siap Kembalikan Rp 264 M

Mengenakan pakaian kain sari warna oranye, Patil turun dari pesawat khusus India Airlines
Patil mengajak beberapa menteri dan anggota parlemen India

BACA JUGA: Evakuasi Turis dengan Pesawat Militer

Dia disambut Kedubes RI untuk India Andi MGhalib, Gubernur Bali Made Pastika, Kapolda Bali Irjen Pol TAshikin, dan Pangdam Udayana Hotmangaraja Pandjaitan.

Setelah Patil menyapa tuan rumah dengan gaya India, yakni tangan diletakkan di ulu hati dan kepala agak geleng-gelengSetela itu, Patil naik mobil kenegaraan tanpa mau diwawancaraiDia langsung meluncur ke Hotel Ritz Carlton di Nusa Dua

Apa agenda presiden di Bali? Menurut Andi MGhalib, yang mantan jaksa agung itu, agenda pertama presiden India sembahyang di Pura Taman Ayun, Kabupaten Badung, Sabtu hari ini (29/11)''Beliau pertama sembahyang di Taman Ayun Badung,'' kata Ghalib.

Setelah sembahyang, lanjut Ghalib, presiden baru India itu akan ada pembicaraan dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika khusus masalah pembangunan Bali ke depanPresiden Patil berada di Bali hingga 30 NovemberPada 1 Desember, dia bertolak ke Jakarta, melakukan pertemuan dengan Presiden SBY.

Sebenarnya semalam dijadwalkan jamuan makan malam bagi rombonganTapi, Presiden Patil tidak menghendaki karena masih dalam suasana berduka''Katanya masih dalam kondisi berkabung, agenda jamuan makan malam ditiadakan,'' sebut Ghalib.

Pada acara penyambutan semalam, Gubernur Pastika langsung menyampaikan ucapan belasungkawa atas musibah Mumbai kepada Presiden Patil

Sementara itu, Presiden SBY mengutuk keras serangan teror 27 November 2008 di Mumbai, India, yang menewaskan setidaknya 125 orang dan melukai lebih dari 300 lainnya, termasuk wisatawan asing.

Pernyataan SBY itu disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Luar Negeri Dino Pati Djalal di Jakarta, Jumat (28/11)SBY menyatakan, pemerintah Indonesia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada pemerintah India serta para korban dan keluarganyaPresiden juga berharap agar para pelaku dapat segera ditangkap dan diadili.

Pemerintah Indonesia menilai, serangan itu membuktikan bahwa terorisme adalah ancaman yang sangat nyata dan dapat terjadi di mana pun, terhadap siapa punKArena itu, pemerintah mendukung segala bentuk kerja sama antiterorisme.

Pemerintah Indonesia secara resmi telah menyatakan sikap terhadap serangan teror di India yang disampaikan Juru Bicara Deplu RI Teuku Faizasyah pada 27 November 2008 yang menyebut aksi itu telah menelan banyak korban tidak berdosa(iw/art/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teror Di Mumbai, 125 Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler