jpnn.com, JAKARTA - Bagi Anda yang pernah merasa cemas atau stres tentang situasi keuangan? Suzuverse pengin berbagi solusi dalam permasalahan tersebut.
Suzuverse yang berasal dari Jepang adalah sebuah aplikasi inovatif yang menggabungkan unsur game dan keuangan.
BACA JUGA: Memanfaatkan Teknologi AI, Suzuverse Menawarkan Inovasi GameFi yang Mengesankan
Aplikasi tersebut mengajak penggunanya untuk memasuki dunia virtual yang menarik dan unik.
Dalam Suzuverse, Anda memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan hewan peliharaan virtual atau avatar yang cerdas, yang akan membantu Anda mengatasi tantangan dalam permainan.
BACA JUGA: Upbit Indonesia Dukung Kemenkominfo & ABI Bangun Ekosistem Blockchain
Menurut Representative Director of Indonesia Suzuverse, Antovany Reza, hewan peliharaan virtual bukan hanya sekadar karakter dalam permainan biasa.
Mereka juga merupakan aset digital yang aman berkat teknologi blockchain.
BACA JUGA: Laporan Bitget: 33 Persen Pelamar Pekerjaan Kripto Berasal dari Perbankan
Dengan berpartisipasi dalam misi harian bersama hewan peliharaan virtual, bukan hanya meningkatkan aktivitas fisik Anda, tetapi juga menghasilkan pendapatan digital.
Hal itu menjadi solusi inovatif yang tidak hanya membantu menghilangkan stres keuangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan emosional Anda.
Suzuverse memberikan kesempatan bagi individu untuk meraih keberhasilan finansial sambil tetap menjaga keseimbangan emosional mereka.
“Semua yang Anda butuhkan untuk bersosialisasi, bermain, dan bersenang-senang dalam satu aplikasi!” jelas Reza dalam keterangannya.
Suzuverse, platform metaverse realitas campuran dari Jepang. Salah satu teknologi yang sangat penting dalam platform itu ialah pemrosesan bahasa alami (NLP/Natural Language Processing).
NLP memberikan kemampuan pada avatar AI (artificial intelligence) untuk tidak hanya mengenali kata-kata yang diucapkan pengguna, tetapi juga untuk memahami makna, konteks, dan bahkan nuansa dari percakapan manusia.
Dalam konteks Suzuverse, NLP digunakan untuk memberikan kemampuan pada avatar AI untuk memahami dan merespons bahasa manusia dengan lebih alami.
“Kombinasi antara NLP dan pembelajaran mesin membuat pengalaman berinteraksi dengan avatar AI dalam Suzuverse terasa begitu nyata dan mendalam," ungkap Reza.
Suzuverse, Desentralisasi untuk Kebebasan
Suzuverse melaporkan pertumbuhan yang mengesankan dalam keanggotaan dan pendapatan mereka.
Pada dasarnya, konsep desentralisasi dalam konteks blockchain ialah tentang membagi kontrol, dan kewenangan dari satu entitas terpusat menjadi sebuah jaringan yang tersebar luas.
Dalam jaringan terdesentralisasi, tujuannya ialah untuk mengurangi ketergantungan pada satu pihak, dan mencegah kemampuan mereka untuk mengontrol atau memanipulasi sistem secara tidak adil.
“Saat ini, konsep desentralisasi ini akan diperkenalkan kepada publik secara bertahap, supaya publik bisa mendapatkan manfaat dari konsep teknologi tersebut,” ujar Reza.
Suzuverse (SGT) adalah aset crypto yang diperjualbelikan secara global, dan di Indonesia SGT tercatat sebagai aset kripto yang sah dan mendapat izin dari Bappebti untuk diperdagangkan.
Dalam Peraturan Bappebti No 2 Tahun 2024, daftar aset kripto yang sah untuk diperdagangkan di Indonesia telah diperluas dari 501 menjadi 545 item atau bertambah 44.
Bappebti mengeluarkan peraturan terbaru terkait perdagangan aset kripto di Indonesia, dan Suzuverse (SGT) termasuk di dalamnya.
Suzuverse sendiri saat ini menempati urutan 53 dalam ranking mata uang crypto berdasarkan Indodax market, dengan volume jual beli harian sebesar Rp 1,4 miliar.
Menariknya, di saat bearish (perdagangan secara umum menurun), traffic token Suzuverse justru naik. Sementara di saat bullish (perdagangan naik), token SGT cenderung stabil.
Memang, saat ini belum banyak yang tahu bahwa token-token SGT bisa diperjualbelikan di bursa perdagangan kripto.
“Kami perkenalkan kepada publik secara bertahap supaya publik bisa mendapatkan manfaat dari konsep teknologi desentralisasi, atau blockchain ini,” katanya.
Mekanismenya bagaimana? Mekanismenya dengan memakai governance token (token tata kelola).
Token tata kelola itu diperdagangkan dalam berbagai bentuk, ada yang diperdagangkan di in platform, ada yang di luar platform di bursa kripto – sebutlah Indodax, salah satu aplikasi trading kripto yang beroperasi sejak 2013 di Indonesia.
Ada sedikit perbedaan, kalau perdagangan in platform, tidak likuid, karena ada sistem tersendiri, serta ada masanya, kapan token-token tersebut bisa dicairkan.
Sementara itu, di luar platform token-token bisa diperdagangkan dan dicairkan setiap saat, dengan harga mengikuti pasar.
“Kalau in platform, harga cenderung di bawah harga di bursa kripto,” tutup Reza. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Listing Token Celestia, Bitget Buka Peluang Eksplorasi Blockchain Modular
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha