jpnn.com, LAMPUNG - Warga pintu perlintasan kereta api Jalan Hanoman, RT.005, LK.1, Sawah Brebes, Tanjungkarang Timur, mendadak geger, Rabu (16/6) dini hari.
Penyebabnya, seorang pria ditemukan tergeletak dengan kondisi mengenaskan. Pria berbaju biru dengan celana panjang hitam tersebut diduga tewas tertabrak kereta api jalur dua Emplasemen Sta.Tnk, KM 12+7/8.
BACA JUGA: Taufik Hidayat Divonis Mati, Hakim Sebut Tak Ada Hal yang Meringankan
Korban belakangan diketahui berinisial SY, 45, warga jalan Kartini Palapa, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung. Saat ditemukan, tubuh korban terpotong menjadi tiga bagian.
Terkait hal ini, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang, Lampung, Jaka Jarkasih membenarkan saat dikonfirmasi terkait hal tersebut.
BACA JUGA: 7 Pelaku Pungli Bongkar Muat Truk di Lhokseumawe Ditangkap, Lihat Barang Buktinya
Dia mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh Polisi Khusus Kreta Api (Polsuska) yang bertugas mengecek area perlintasan kereta.
“Saat itu, anggota Polsuska melihat ada seseorang yang tergeletak di pinggir rel perlintasan kereta api,” katanya.
BACA JUGA: Inilah Tampang Begal Sadis Penusuk Mbak Amelia dan Serli
Menurutnya, korban ditemukan oleh Polsuska yang bertugas sekitar pukul 00.04 wib. Korban kemudian dievakuasi dari TKP sekitar pukul 03.25 wib oleh tim Inafis Polresta Bandarlampung dan dibawa ke RSUDAM.
Lebih jauh dia mengatakan, korban diduga meninggal lantaran bunuh diri dengan berbaring di rel perlintasan kereta api.
Di samping itu, petugas juga menemukan secarik kertas bertuliskan nama dan alamat korban.
BACA JUGA: Booking Cewek Cantik Lewat Aplikasi MiChat, Tak Disangka, yang Datang Malah Waria Ganas
“Area perlintasan kereta api itu merupakan wilayah steril dan seharusnya tidak bisa dimasuki oleh masyarakat. Makanya tempat itu dipasangi pagar pembatas dan tidak memiliki akses keluar masuk. Kalau dugaan sementara bunuh diri. Tapi kami belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait hal tersebut,” tandasnya. (ega/yud/radarlampung)
Redaktur & Reporter : Budi